Komponen Teknologi Budidaya Mendukung Peningkatan Produktivitas Padi di Lahan Kering
Main Article Content
Abstract
Peningkatan produksi padi di lahan kering dapat dilakukan dengan peningkatan produktivitas lahan selain melalui perluasan lahan budidaya. Terdapat beberapa rekomendasi komponen teknologi budidaya untuk mendukung peningkatan produksi padi di lahan kering meliputi: penggunaan Varietas Unggul Baru (VUB) potensi hasil tinggi, jarak tanam legowo 2:1, aplikasi biodekomposer, aplikasi pupuk hayati, ameliorasi, pengelolaan hara, serta pengendalian OPT terpadu. Informasi pengaruh komponen teknologi budidaya terhadap produksi padi di lahan kering dipelajari melalui percobaan yang dilakukan di lahan petani Kabupaten Indramayu pada Musim Hujan (MH) tahun 2019. Percobaan disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok dengan tujuh perlakuan dan empat ulangan. Perlakuan terdiri dari: paket lengkap komponen teknologi (L1); minus pengaturan jarak tanam (L2), minus biodekomposer (L3), minus pupuk hayati (L4), minus ameliorasi (L5), minus pemupukan rekomendasi (L6) dan kontrol budidaya petani (L7). Inpago 10 yang merupakan VUB adaptif lahan kering digunakan untuk semua perlakuan. Hasil percobaan menunjukkan bahwa penerapan komponen teknologi budidaya padi di lahan kering dapat meningkatkan hasil tanaman padi di lahan kering sebesar 6.41-31.41% dibandingkan budidaya cara petani. Pemilihan komponen teknologi yang akan digunakan dapat disesuaikan dengan karakteristik lahan pertanaman agar peningkatan produktivitas terjadi secara efektif dan efisien.
Downloads
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
References
Barus, J. (2012). Pengaruh aplikasi pupuk kandang dan sistem tanam terhadap hasil varietas unggul padi gogo pada lahan kering masam di Lampung. Jurnal Lahan Suboptimal, 1(1), 102-106.
Beauchamp, E.G., & Hume, D.J. (1997). Agricultural soil manipulation: The use of bacteria, manuring and plowing. In J.D. van Elsas, J.T. Trevors & E.M.H. Wellington, Modern soil microbiology (pp. 643-663). Marcel Dekker.
Buddhe, S.T., Thakre, M., & Chaudhari, P.R. (2014). Improvement in rice crop productivity and soil fertility in field trial with magnetized fly ash soil conditioner. Ann. Appl. Bio-sci., 1, 28-39.
Idawanni, Ferayanti, F., Ismail, M., & Bakar, B.A. (2022). Improving the productivity of upland rice through the implementation of Largo Super technology in dry land of Aceh Province. IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science 985 (2022) 012003. doi:10.1088/1755-1315/985/1/012003.
Lakitan, B., & Gofar, N. (2013). Kebijakan inovasi teknologi untuk pengelolaan lahan suboptimal berkelanjutan. Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal “Intensifikasi Pengelolaan Lahan Suboptimal dalam Rangka Mendukung Kemandirian Pangan Nasional”, Palembang 20-21 September 2013.
Las, I., Purba, S., Sugiharto, B., & Hamdani, A. (2000). Proyeksi kebutuhan dan pasokan Penelitian Tanah dan Agroklimat.
Musfal, Ramija, K.E., Handayani, T., & Listiawati. (2021). Budidaya padi gogo teknologi Largo Super. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Sumatera Utara.
Nazirah, L., & Damanik, B.S.J. (2015). Pertumbuhan dan hasil tiga varietas padi gogo pada perlakuan pemupukan. J. Floratek, 10, 54-60.
Panda, N.D.L., Jawang, U.P., & Lewu, L.D. (2021). Pengaruh bahan organik terhadap daya ikat air pada ultisol lahan kering. Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan, 8(2), 327-332. doi: 10.21776/ub.jtsl.2021.008.2.3.
Puja, I.N., & Atmaja, I.W.D. (2018). Kajian status kesuburan tanah untuk menentukan pemupukan spesifik lokasi tanaman padi. Agrotrop, 8(1), 1-10.
Purwanto, O.D., Pujiharti, Y., & Ramadhan, R.P. (2023). Growth and yield performance of upland and lowland rice varieties under narrow-wide row planting systems in East Nusa Tenggara, Indonesia. Planta Tropika, 11(1), 50-60.
Putra, S. (2011). Pengaruh jarak tanam terhadap peningkatan hasil padi gogo varietas Situpatenggang. J. Agrin., 15(1), 54-63.
Rizal, M., Murtryarny, E., & Hamdan, S. (2022). Uji adaptasi beberapa varietas unggul baru (VUB) padi (Oryza sativa) gogo terhadap lahan podsolik merah kuning (PMK) di Provinsi Riau. Jurnal Karya Ilmiah Multidisiplin, 2(1), 91-98.
Sitompul, S.M., & Guritno, B. (1995). Analisis pertumbuhan tanaman. Gadjah Mada University Press.
Subowo, G. (2010). Strategi efisiensi penggunaan bahan organik untuk kesuburan dan produktivitas tanah melalui pemberdayaan sumberdaya hayati tanah. Jurnal Sumberdaya Lahan, 4(1), 13-25.
Supriyo, A., Minarsih, S., & Prayudi, B. (2014). Efektifitas pemberian pupuk hayati terhadap pertumbuhan dan hasil padi gogo pada tanah kering. Agritech,
(1), 1 – 12.
Triadriani, L.N., Handayanto, E., & Utami, S.R. (2014). Penggunaan Caladium bicolor, Paspalum conjugatum, dan Comelina nudiflora untuk remediasi tanah tercemar merkuri limbah tambang emas serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung. Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan, 1(1), 69-78.
Viandari, N.Al., & Anshori, A. (2021). Rice cultivation on dry land during dry season supported by deep well irrigation and soil amelioration. IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science 672 (2021) 012019. doi:10.1088/1755-1315/672/1/012019
Yuliani, D., & Maryana, Y.E. (2014). Integrasi teknologi pengendalian penyakit blas pada tanaman padi di lahan suboptimal. In S. Herlinda, S. Saleh, F.H. Taqwa, Tanbiyaskur, E. Handayanto, H.M. Sarjan, N. Aini, Rajiman, dan Mardhiana, Pengembangan teknologi pertanian yang inklusif untuk memajukan petani lahan suboptimal (pp. 835-845). PURPLSO Universitas Sriwijaya.
Yunizar. (2014). Kajian teknologi hemat air pada padi gogo pada lahan kering masam dalam mengantisipasi perubahan iklim di Propinsi Riau. Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal 2014, Palembang 26-27 September 2014.