Early Identification of The Use of Borax And Textile Dye in Ciburial Village, Cimenyan District, Bandung

Main Article Content

Riseu Meisani
Moch Yogi Santika Nugraha
Ferli Septi Irwansyah

Abstract

This counseling was held in Baribis Village, Ciburial Village, because there were many unhealthy people scattered in the stalls and in the market, some even used hazardous materials such as borax. The purpose of this counseling is so that people in the Ciburial Village area know the dangers of additives commonly used in everyday life. The methods used are lectures, questions and answers and demonstrations so that people not only listen to theories but are applicable so they know better how to eat good and reduce the use of additives in everyday life. The result of this outreach is that the public knows how to distinguish between foods that contain synthetic dyes and borax. In textile dyes, it is known by adding detergent, textile dyes when given detergent will change to color, while natural dyes such as dragon fruit when added with detergent will turn darker in color. To find out which foods contain borax, the turmeric test is carried out, when turmeric extract is given to food, a dark brown color change occurs. The use of large amounts of borax can cause kidney damage and even death

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

Section
Articles

References

Arief, Z. (2015). Analisis sederhana Kandungan Boraks Dalam Makanan Menggunakan Air Kunyit. Jurnal Kesehatan Makanan.

Azizahwati, Kurniadi, M., & Hidayati, H. (2007). Analisis Zat Warna Sintetik Terlarang Untuk Makanan Yang Beredar Di Pasaran. Majalah Ilmu Kefarmasian, 4(1), 7–8. https://doi.org/10.7454/psr.v4i1.3409

Ibrahim, Jalaluddin, Azwir, Akmal, N., & Ridhwan, M. (2020). Pengenalan Zat Aditif Pada Makanan Jajanan Serta Dampaknya Terhadap Kesehatan di SMP Negeri 6 Kota Banda Aceh. Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat (Baktimas), 2(3), 164–172.

Japa, L., Raksun, A., & Rasmi, D. ayu C. (2019). Pola Konsumsi Sehat Dengan Memperhatikan Zat Aditif dan Nilai Gizi Bahan Makanan Pada Ibu-Ibu dan Remaja Putri Warga RT 05 Kuburjaran Lauk Sukarara Lombok Tengah. Jurnal Pendidikan Dan Pengabdian Masyarakat, 2(1), 17.

Kulsum, Q. D., Rouf, S. A., & Irwansyah, F. septi. (2019). Edukasi Zat Aditif Melalui Demonstrasi Kimia Di SDN Buangariung Wado. Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(2).

Lestari, M. F. (2020). Edukasi Zat aditif Pada Jajanan Sekolah Dari Perspektif Kesehatan. Prosiding PKM-CSR, 3, 330. https://doi.org/https://doi.org/10.37695/pkmcsr.v3i0.819

Paratmanitya, Y., & Aprilia, V. (2016). Kandungan bahan tambahan pangan berbahaya pada makanan jajanan anak sekolah dasar di Kabupaten Bantul. Jurnal Gizi Dan Dietetik Indomesia, 4(1), 50–51. https://doi.org/http:..dx.doi.org/10.21927/ijnd.2016.491).49-55

Pramana, G. A., Dyahariesti, N., & Karminingtyas, S. R. (2020). Pemanfaatan Bahan Alam Sebagai Skrining Awal Zat Aditif Untuk Menjamin Produk Yang Sehat dan Higienis. Journal of Community Engagement and Employment, 2, 114–121.

Puspawiningtyas, E., Pamungks, R. B., & Hamad, A. (2017). Upaya Peningkatan Pengetahuan Bahan Tambahan Pangan Melalui Pelatihan Deteksi Kandungan Formalin dan Boraks. Jurnal Pengabdian Dan Pemberdayaan Masyarakat, 1(1), 52. https://doi.org/10.30595/jppm.v1i1.1220

Rorong, J. A., & Wilar, W. F. (2019). Studi Tentang Aplikasi Zat Aditif Pada Makanan Yang Beredar Di Pasaran Kota Manado. Techno Science Journal, 1(2), 39–52.

Sutrisno, Pratiwi, D. C., Istiqomah, Baba, K. J., Rifani, L. E., & Ningtyas, M. A. (2018). Edukasi Bahaya Junk Food ( Makanan dan Snack ) dan Jajan Sembarangan dikalangan Remaja. Journal of Communyty Engagement in Health, 1(1), 7–10. https://doi.org/10.30994/10.30994/vol1iss1pp16

Tambuwun, T. T., Paparang, F., & Wahongan, A. S. (2020). Peranan badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Dalam Perlindungan Konsumen Yang Mengandung Zat Berbahaya. Lex Privatum, VIII(4), 96–106.

Trisnawati, A., & Setiawan, M. A. (2019). Pelatihan Identifikasi Boraks dan Formalin Pada Makanan Di Desa Bareng, Badadan, Ponorogo. Jurnal Widya Laksana, 8(1), 69–78. https://doi.org/http;://dx.doi.org/10.23887/jwl.v8i1.16024