Upaya Meningkatkan Motorik Kasar Anak Melalui Metode Menari

Isi Artikel Utama

Tuti Hayati
Aam Kurnia
Intan Sari Nurhasanah

Abstrak

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil studi pendahuluan yang menunjukkan adanya permasalahan di RA Fatimah Az-Zahra yaitu kurangnya pembelajaran yang dapat menstimulus atau merangsang perkembangan kemampuan motorik kasar. Beberapa permasalahan yang berkaitan dengan kemampuan motorik kasar anak, yaitu anak belum bisa berjalan dengan baik, dan belum bisa mengikuti gerakan gerakan yang di contohkan . Permasalahan tersebut mengindikasikan bahwa pembelajaran motorik Kasar belum tercapainya koordinasi otot-otot dalam menggerakan kaki dan kedua tangan. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) kemampuan motorik kasar anak sebelum diterapkan metode menari; 2) proses penerapan metode menari untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar anak setiap siklus; dan 3) kemampuan motorik kasar anak setelah diterapkan metode menari pada setiap siklus di kelompok B RA Fatmiah Az- Zahra Soreang Kabupaten Bandung. Penelitian ini didasari oleh suatu pemikiran bahwa metode menari dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar anak. Adapun bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalahlaptop, dan speaker sebagai audio visual. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan model Kemmis dan Mc Tanggart. Subjek penelitian adalah anak kelompok B yang berjumlah 15 anak. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan teknik observasi aktivitas guru dan aktivitas anak, dan unjuk kerja.


Hasil penelitian menunjukkan kemampuan motorik halus anak sebelum diterapkan metode menari memperoleh nilai rata-rata  50,73 dengan kriteria kurang sekali. Adapun gambaran proses pembelajaran melalui metode menari berjalan dengan baik. Hal ini terlihat dari semua tahapan penerapan metode menari oleh guru dan anak. Aktivitas guru dan anak mengalami peningkatan setiap siklusnya. Rata-rata aktivitas guru pada siklus I yaitu sebesar 67% dengan kriteria cukup dan pada siklus II persentase keterlaksanaan aktivitas guru sebesar 86,5% dengan kriteria sangat baik. Aktiviatas anak siklus I memperoleh nilai sebesar 55,4% dengan kriteria cukup dan pada siklus II observasi aktivitas anak sebesar 76,1% dengan kriteria sangat baik. Selanjutnya kemampuan motorik kasar anak setelah diterapkan metode menari mengalami peningkatan setiap siklusnya yaitu siklus I memperoleh nilai rata-rata sebesar 60,53 dengan kriteria kurang dan pada siklus II nilai rata-rata yang diperoleh meningkat menjadi 79,5 dengan kriteria baik. Dengan demikian hipotesis yang diajukan diterima, artinya kegiatan metode menari  dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar anak.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Rincian Artikel

Bagian
Articles

Referensi

Astuti, Ketut Ria dkk, (2016).Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Perkembangan Motorik Anak. e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha. Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini. 4(3), 5. https://ejournal.undiksha.ac.id, diunduh tanggal 5 Februari 2018

Awwad, Jaudah Muhammad. 1998. Mendidik Anak Secara Islam. Yogyakarta: Gema Insani Press

Darmadi. 2017. Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran dalam Dinamika Belajar Siswa. Yogyakarta: Deepublish

Desmita. 2012. Psikologi Perkembangan. Bandung: Rosda

Hayati, Tuti. 2013. Pengantar Statiska Pendidikan. Bandung: Cv Insan Mandiri

Hidayat, Heri dan Siti Aisyah. 2015. Aktivitas Mengajar Anak TK/RA dan PAUD.

Bandung: CV Arvino Raya

Hidayati, Mistina dan Nining Mariyaningsih. 2018. Bukan Kelas Biasa (Teori dan Praktik Berbagai Model dan Metode Pembelajaran Menerapkan Inovasi Pembelajaran di Kelas-Kelas Inspiratif). Surakarta: Kekata Publisher.

Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:

Pustaka Belajar

Hurlock, Elizabeth B. 1978. Perkembangan Anak Jilid I (Terjemahan Meitasari Tjandra dan Muclihah Zarkasih). Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan 2015. Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 146 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Depdikbud.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2015. Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Depdikbud.

Latif, Mukhtar, dkk. 2016. Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Moslichateon R. 2004. Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Rineka Cipta.

Mulyasa. 2017. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Mulyasa. 2014. Manajemen PAUD. Bandung. PT Remaja Rosda Karya.

Noor, Juliansyah. 2017. Metodologi Penelitian (Skripisi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah). Jakarta. PT Fajar Interpratama Mandiri.

Patmonodewo, Soemiarti. 2003. Buku Ajar Pendidikan Pra Sekolah. Yogyakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan Perguruan Tinggi.

Tampubolon. Saur. 2014. Penelitian Tindakan Kelas (Sebagai Pengembangan Profesi Pendidik dan Keilmuan). Jakarta: Erlangga.S

Trianto. 2011. Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik (Bagi Anak Usia Dini TK/RA &Anak Usia kelas Awal SD/MI). Jakarta Kencana Prenada Media Group.