Konvergensi Tasawuf dan Psikologi sebagai Upaya Rekonstruksi Akhlak Remaja
Main Article Content
Abstract
Meski disiplin ilmu tasawuf dan ilmu psikologi merupakan dua disiplin ilmu yang berbeda, namun keduanya memiliki persamaan dari segi fokus atau objek kajian, yaitu jiwa manusia. Jiwa yang sifatnya abstrak tentu hanya dapat dilihat atau tercermin dari perilaku manusia. Dalam hal ini, kedua disiplin ilmu ini dapat berkontribusi dalam menjadi suatu bentuk yang konvergen dalam memandang permasalahan kemerosotan akhlak remaja yang terjadi hari ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi pustaka sebagai metode dalam mengkaji topik penelitian. Penelitian ini menyimpulkan bahwa rekonstruksi akhlak remaja dapat menggunakan social learning theory yang telah dicetuskan Albert Bandura dan dipadukan dengan konsep tazkiyatunnafs dari Imam Al-Ghazali yang menjadi inti dari tasawuf. Keempat fase tersebut yaitu attention (memberikan perhatian kepada model), retention (menyimpan informasi yang diperoleh dalam bentuk kode dalam memori/ingatan); production (mewujudkan perubahan perilaku), dan motivation (pemberian penguatan terhadap perubahan perilaku). Adapun aspek takhalli dan tahalli disisipkan dalam fase production dalam upaya mengubah perilaku agar menjadi lebih baik
Downloads
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.