PERTUMBUHAN BIBIT KOPI ARABIKA (Coffea arabica L.) KULTIVAR LINI S 795 AKIBAT APLIKASI BEBERAPA KONSENTRASI URIN KELINCI DAN AIR KELAPA

Main Article Content

Rumaisha Alif Putri Qa
Santi Rosniawaty
Mochammad Arief Soleh

Abstract

Pembibitan merupakan salah satu tahapan dalam budidaya tanaman kopi yang harus diperhatikan agar dapat tumbuh optimal. Bibit yang baik perlu dipelihara, salah satu bagian dari pemeliharaan adalah pemupukan. Pupuk anorganik dapat dikurangi dengan penggunaan bahan organik, Salah satu contoh sumber bahan organik yang dapat digunakan untuk pemupukan pada tanaman kopi adalah urin kelinci dan air kelapa. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh konsentrasi urin kelinci dan air kelapa terhadap peningkatan pertumbuhan bibit kopi arabika dan mengetahui konsentrasi optimum urin kelinci dan air kelapa yang dapat meningkatkan pertumbuhan bibit kopi arabika. Penelitian ini dilakukan dari bulan Januari 2023 sampai Mei 2023 dilakukan di Kebun Percobaan Ciparanje Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, dengan ordo tanah Inceptisol, memiliki tipe iklim C berdasarkan klasifikasi Schmidt dan Ferguson, 1951. Perlakuan menggunakan urin kelinci dan air kelapa dengan konsentrasi masing-masing 25%, 50%, 75% dan kombinasi urin kelinci dan air kelapa dengan konsentrasi 25% dan 50%. Percobaan ini menggunakan metode eksperimen Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari sembilan perlakuan dan tiga ulangan. Hasil percobaan menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif konsentrasi urin kelinci dan air kelapa terhadap variabel tinggi tanaman dan jumlah daun pada bibit kopi arabika (Coffea arabica L.) kultivar Lini S795. Konsentrasi urin kelinci 75% dapat mengimbangi pemberian pupuk urea 0,2% dalam meningkatkan pertumbuhan bibit kopi arabika (Coffea arabica L.)/1kultivar Lini S795.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

Section
Articles
Author Biographies

Rumaisha Alif Putri Qa, Universitas Padjadjaran

Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian

Santi Rosniawaty, Universitas Padjadjaran

Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian

Mochammad Arief Soleh, Universitas Padjadjaran

Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian

References

Abna, I. M. (2018). Pemanfaatan Limbah Air Kelapa Sebagai Substrat oleh Bacillus Subtilis Atcc 6051 untuk Produksi Antibiotika. Forum Ilmiah, 15(2): 339–348.

Adelina, E. (2023). Respons Pertumbuhan Bibit Kopi Arabika terhadap Pemberian Ekstrak Bawang Merah ( Allium cepa L .). 11(1): 258–264.

Aji, H. B. (2016). Petunjuk Teknis Pembibitan Tanaman Kopi.

Akbar, M. R.,/1Ari, W., Sumirat, U.(2022). Yield Performance Evaluation of Arabica Coffee Progenies Resulted from Three Way Cross Method. Pelita Perkebunan (a Coffee and Cocoa Research Journal). 38(1): 10-19.

Ali, N. Z., Sijid, S. A., & Siad, H. (2023). Identifikasi dan Observasi Serangga pada Tanaman Kakao ( Theobroma cacao L .) di Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus ( KHDTK ) Borisallo Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa. 1–6.

Aminatun, T. (2011). Fenomena Ledakan Populasi Ulat Bulu (Lymanriidae), Sebab dan Upaya Pengendaliannya. 1–11.

Amsyahputra, A., Adiwirman, & Nurbaiti. (2016). Pemberian Berbagai Konsentrasi Air Kelapa Pada Bibit Kopi Robusta (Coffea canephora Pierre). 3(2): 5–9.

Anggraini, P. D., Handayani, T. T., Yulianty, Y., & Zulkifli, Z. (2018). Pengaruh Pemberian Senyawa NH4NO3 (Ammonium Nitrat) terhadap Pertumbuhan Kecambah Sorgum (Sorgum bicolor (L.) Moench). Jurnal Ilmiah Biologi Eksperimen Dan Keanekaragaman Hayati, 5(1): 43–48.

Anita, Tabrani, G., & Idwar. (2016). Pertumbuhan Bibit Kopi Arabika (Coffea Arabica L.) Di Medium Gambut pada Berbagai Tingkat Naungan Dan Dosis Pupuk Nitrogen. JOM FAPERTA, 18(2): 33–37

Ariyanti, M., Natali, G., & Suherman, C. (2017). Respons Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) terhadap Pemberian Pupuk Organik Asal Pelepah Kelapa Sawit dan Pupuk Majemuk NPK. Agrikultura, 28(2): 64–67.

Baid, R. S., Ilahude, Z., & Purnomo, S. H. (2017). Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair Air Kelapa dan Plant Growth Promoting Rhizobacteria Akar Bambu Terhadap Petumbuhan Bibit Kakao (Theobroma cacao L.). Jurnal Agroteknotropika, 1(1): 91–99.

Brumos, J., Robles, L. M., Yun, J., Vu, T. C., Jackson, S., Alonso, J. M., & Stepanova, A. N. (2018). Local auxin biosynthesis is a key regulator of plant development. Developmental Cell, 47(3), 306- 318.

Burkhardt, J. (2013). Studies on root growth of Coffea arabica populations and its implication for sustainable management of natural forests. Journal of Agricultural and Crop Research, 1(1): 1–10.

Chaudhary, P., Godara, S., N. Cheeran, A., & K. Chaudhari, A. (2012). Fast and Accurate Method for Leaf Area Measurement. International Journal of Computer Applications, 49(9): 22–25.

Ditjenbun. (2021). Statistik perkebunan unggulan nasional 2019-2021, kelapa sawit. Direktorat Jendral Perkebunan Kementerian Pertanian Republik Indonesia, 1–88.

Ermavitalini, D., Rahayu, A. E., Kurniawan, H. B., & Prasetyo, E. N. (2021). Effect of Indole 3-Acetic Acid (IAA) and 6-Benzyl Amino Purine (BAP) on Nannochloropsis sp. culture growth. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 649(1): 0–10.

Erwin Kusbianto, D., Ghufron Rosyadi, M., & Subroto, G. (2021). Pengaruh Beberapa Sumber Auksin Terhadap Tingkat Keberhasilan Perbanyakan Kopi Dengan Metode Sambung-Stek. Agricultural Science. 19(2): 166-173

Ferry, Y., Supriadi, H., & Ibrahim, M. S. D. (2018). Teknologi Budidaya Tanaman Kopi: Aplikasi pada Perkebunan Rakyat.

Fodhil, M. (2012). Pengaruh Konsentrasi Air Kelapa pada Pembibitan Tanaman Buah Naga (Hylocereus costaricencis). 1–9.

Habeahan, K. B., Cahyaningrum, H., & Aji, H. B. (2021). Pengaruh Komposisi Media Tanam Dan Zpt Atonik Terhadap Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobroma cacao L.). Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia, 23(2): 106–111.

Hakim, T., Pembangunan, U., Budi, P., Lardi, S., Pembangunan, U., & Budi, P. (2023). Budidaya tanaman kopi arabika (Issue January).

Hartoyo, R. D., Sulichantini, E. D., & Eliyani. (2018). Pengaruh Konsentrasi Kinetin terhadap Pertumbuhan Stek Mikro Eucalyptus pellita F. Muell secara In Vitro. Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab, 1(1): 34–37.

Hasanah, Y., Mawarni, L., Hanum, H., Hanum, C., & Nasution, M. R. (2020). The role of Magnesium Sulphate in the formation of chlorophyll and density of stomata of soybean varieties (Glycine max (L.) Merril). IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 454(1). https://doi.org/10.1088/1755-1315/454/1/012158

Hidayah, H. N., Irawan, A., & Anggraini, I. (2017). Serangan Ulat Jengkal (Hyposidra talaca Wlk.) Pada Bibit Pakoba (Syzygium luzonense (Merr.) Merr.) di Persemaian. Agrologia, 6(1): 37–43.

Hidayati, R. I., & Subroto, G. (2018). Pertumbuhan Bibit Kopi (Coffea Sp.) Hasil Sambung Hipokotil Sebagai Respon Pemberian Macam Dan Konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh. Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian (Journal of Agricultural Science). 16(1): 149.

Hifnalisa, & Karim, A. (2008). Kajian Awal Varietas Kopi Arabika Berdasarkan Ketinggian Tempat Di Dataran Tinggi Gayo. In Jurnal Agrista (pp. 162–172).

Irlando, M., Fitriani, D., & Bachtiar, F. (2020). Pengaruh Pemberian Auksin Terhadap Pertumbhan Stek Sambung Kopi Robusta ( Coffea Canephora.L ). Agriculture. 15(1): 132

Iqbal, N., Nazar, R., Khan, M. I. R., Masood, A., & Khan, N. A. (2011). Role of gibberellins in regulation of source- sink relations under optimal and limiting environmental conditions. Current Science, 100(7): 998–1007.

Irwan, A. W., Nurmala, T., & Nira, T. D. (2017). Pengaruh jarak tanam berbeda dan berbagai dosis pupuk kandang ayam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman hanjeli pulut (Coix lacryma-jobi L.) di dataran tinggi Punclut. Kultivasi, 16(1): 233–245.

Juanda, A., Roosmawati, F., & Haswen, K. (2020). Analisa Jumlah Klorofil Daun Terhadap Produksi Kelapa Sawit (Elaeis guineensis) Pada Elevasi 300-600 MDPL di Kebun Pabatu. Journal (Biology Education, Sains and Technology), 3(2): 126–133.

Juliana, G. M., Maryani, A. T., & ... (2019). Respons Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit dengan Pemberian Campuran Pupuk Kandang Kambing Dan Arang Sekam Pada Tanah Bekas Tambang Batubara. Agroecotenia, 1(1), 64–74.

Juliansyah, G., & Supijatno, . (2018). Manajemen Pemupukan Organik dan Anorganik Kelapa Sawit di Sekunyir Estate, Kalimantan Tengah. Buletin Agrohorti, 6(1), 32–41. https://doi.org/10.29244/agrob.v6i1.16821

Kahpi, A. (2017). Budiaya dan Produksi Kopi di Sulawesi Bagian Selatan pada Abad Ke-19. 13–26.

Kementan. (2017). Pedoman Produksi, Sertifikasi, Peredaran Dan Pengawasan Benih Tanaman Kopi (Coffea Sp). Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor: 88/KPTS/KB.020/11/2017, December.

Keraf, F. K., & Mulyanti, E. (2017). Pengaruh Pemupukan Nitrogen terhadap Produksi Rumput Sorghum nitidum pada Umur panen yang Berbeda. Jurnal Sain Peternakan Indonesia, 12(2), 133–141.

Kristanto, D., & Aziz, S. A. (2019). Rabbit Urine Fertilizer Application Increases Growth and Production of Organic Green Mustard (Brassica juncea L.) at Bina Sarana Bakti Foundation, Cisarua, Bogor, West Java. Bul. Agrohorti, 7(3), 281–286.

Lukman, L. (2010). Efek Pemberian Fosfor terhadap Pertumbuhan dan Status Hara pada Bibit Manggis. Jurnal Hortikultura, 20(1): 18–26.

Marziah, A., Nurhayati, N., & Nurahmi, E. (2020). Respon Pertumbuhan Bibit Kopi Arabika (Coffea arabica L.) Varietas Ateng Keumala akibat Pemberian Pupuk Organik Cair Buah-buahan dan Dosis Pupuk Fosfor. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian, 4(4), 11–20. https://doi.org/10.17969/jimfp.v4i4.12871

Mudaningrat, A., & Nada, S. (2021). Pengaruh Konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh Dalam Kandungan Air Kelapa Terhadap Pertumbuhan Tanaman Jahe (Zingiber officinale ) dan Tanaman Kencur (Kaempferia galanga L.). Prosiding Semnas Biologi Ke-9 Tahun 2021, 9, 1–9.

Mutryarny, E., Endriani, & Lestari, S. U. (2014). Pemanfaatan Urine Kelinci Untuk Meningkatkan Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Sawi (Brassica juncea L) Varietas Tosakan. Jurnal Ilmiah Pertanian, 11(2): 23–34.

Nabilah, R., Ananda, C., Sari, R. M., Ratnasari, E., & Violita, V. (2021). Respon Tahap Awal Perkecambahan Kopi Robusta ( Coffea robusta L .) Akibat Perlakuan Perendaman Ekstrak Bawang Merah. Prosiding Seminar Nasional Bio, 1094–1104.