FIQH PEGADAIAN SYARIAH

Main Article Content

Nur Ashiyah
Nurul Apriani
Yasmin Sherlly Aulia,
Abdullah Syafe’I
Moh. Nadir Mu’amar

Abstract

Di masyarakat negara ini, penggunaan istilah pegadaian umumnya dikenal, terutama di kalangan mereka yang tidak memiliki akses ke layanan perbankan atau mengalami kesulitan dalam memperoleh pinjaman atau pembiayaan dari bank. Ketika seseorang memerlukan dana tambahan, pilihan yang sering diambil adalah memperoleh pendanaan dari pihak lain. Rahn, atau jaminan dalam bahasa Arab, memiliki makna yang menegaskan, abadi, dan sebagai bentuk jaminan. Dalam konteks hukum positif, Rahn dikenal sebagai perjanjian jaminan, agunan, atau penangguhan. Dalam Islam, Rahn berfungsi sebagai sarana tolong-menolong (ta'awun) bagi umat Islam tanpa mengharapkan imbalan jasa. Konsep gadai memiliki berbagai interpretasi. Rahn adalah perjanjian dengan fasilitas pembiayaan yang dapat disediakan oleh lembaga atau individu, dengan memberikan barang yang memiliki nilai ekonomis sebagai jaminan. Dengan demikian, pihak yang memberikan jaminan memiliki kekuasaan untuk menarik kembali seluruh atau sebagian dari hutang yang telah diberikan. Secara keseluruhan, Rahn dapat dianggap sebagai jaminan atas utang atau gadai.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

Section
Articles

References

Al-Kasani. (n.d.). al-Bada'i'u ash-Shana'i'u. Mesir: al-Muniriyah.

al-Khatib, A.-S. (1978). Mughni al-Muhtaj . Beirut: Dar al-Fikr.

az-Zuhaili, W. (1984). al-Fiqh al-Islam wa Adillatuh. Beirut: Dar al-Fikr.

Fadllan. (2014). Gadai syariah; perspektif fikih muamalah dan aplikasinya dalam perbankan. Iqtishadia, 1 (1).

Gojali, D. & Setiawan, I. (2023). Hukum ekonomi syariah analisis fikih dan ekonomi syariah. Depok: Pt Rajagrafindo Persada.

Lamtana. & Mayditri, V. (2022). Penerapan prinsip syariah pada akad rahn di lembaga pegadaian syariah (studi gadai syariah bebagai berkah samarinda). Jurnal Pendidikan Dan Kewirausahaan, 10 (2).

Lestari, Y. J. & Hanifuddin, I. (2021). Dasar hukum pegadaian syariah dalam fatwa dsn_mui. Jurnal Hukum Ekonomi Islam, 144-163.

Masruroh, T. A. (2020). Tinjauan fiqh muamalah terhadap penerapan akad dalam pegadaian syariah. Minhaj: Jurnal Ilmu Syariah, 2 (1).

Mulazid, A. S. (2016). Kedudukan sistem pegadaian syariah. Jakarta: Prenadamedia Group

Nasution, R., S. (2016). Operasional pegadaian syariah berdasarkan surah al-baqarah 283 pada PT. Pegadaian (persero) cabang syariah gunung sari balikpapan. Al-Tijary Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam. 1 (2).

Purwandi, A., & Leyli, D. (2019). Analisis yuridis terhadap pelaksanaan produk pembiayaan arrum haji pegadaian syariah. Jurnal Yustitia, 152.

Roficoh, W. L. & Ghozali, M. (2018). Aplikasi Akad Rahn pada Pegadaian Syariah. Masharif Al-Syariah: Jurnal Ekonomi Dan Perbankan Syariah, 3 (2).

Safitri, N. D. & Wati, A. (2023). Analisis Perkembangan Pegadaian Syariah di Indonesia . Jurnal Kajian Islam Kontemporer, 22-32.

Soemitran, A. (2010). Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta : Kencana.

Setiawan, I. (2014). Gadai Pada Pegadaian Syari’ah. Jurnal. Adliya, 8 (1).

Subagiyo, R.(2014). Tinjauan Syariah Tentang Pegadaian Syariah (Rahn). An-Nisbah, 01, (01).

Sudarsono. H. (2015) Bank dan lembaga keuangan syariah deskripsi dan ilustrasi, Yogyakarta: Penerbit Ekonisia.

Surepno. (2018). Studi Implementasi Akad Rahn (Gadai Syariah) Pada Lembaga Keuangan Syariah. Tawazun: Journal Of Sharia Economic Law, 1 (2).

Syafe'i, D. R. (2001). Fiqih Muamalah . Bandung: Pustaka Setia.

Syamsoni. (2019). Pengambilan Hasil Gadai Kebun Sawit Menurut Perspektif Fiqih Muamalah (Studi Kasus Di Desa Cilodang Kecamatan Pelepat Kabupaten Bungo). Istikhlaf. 1 (2).

Turmudi, M. (2016). Operasional Gadai dalam Sistem Hukum Ekonomi Islam. Al-‘Adl. 9 (1).

Yuniwati, N., Lestari, E. D. & Alfiqoh, A. (2021). Penerapan Akad Rahn pada Pegadaian Syariah. An-Nisbah, 192.