Peningkatan Kualitas Air Limbah Tahu dengan Penggunaan Arang Aktif dan Zeolit Alam dalam Sistem Filtrasi
Main Article Content
Abstract
Tahu adalah makanan yang sangat populer di Indonesia karena harga yang terjangkau dan kandungan gizi yang tinggi. Namun, dalam memproduksi tahu menghasilkan limbah padat dan cair. Limbah cair tahu mengandung karbohidrat, protein, dan lemak yang dapat terurai oleh bakteri, menyebabkan penurunan oksigen terlarut dan kondisi anaerobik yang merusak kualitas air. Limbah cair tahu yang dibuang langsung ke badan air tanpa pengolahan dapat menghasilkan senyawa asam yang menurunkan pH air, mengurangi penetrasi cahaya matahari, dan menghambat fotosintesis tanaman air, sehingga mengurangi oksigen dalam air. Salah satu metode untuk mengolah limbah tahu agar dapat dibuang dengan aman adalah metode filtrasi. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas air limbah tahu menggunakan metode filtrasi dengan media berupa arang aktif dan zeolit. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan media berupa arang aktif, zeolit, bioball, dan bioring selama tujuh hari, dengan pengukuran pH pada hari ke-1, ke-3, ke-5, dan ke-7. Hasil menunjukkan bahwa pada hari pertama, pH limbah cair tahu meningkat dari 4 menjadi 8, dan stabil pada pH 7 pada hari-hari berikutnya. Ini menunjukkan efektivitas arang aktif dan zeolit dalam menetralkan keasaman melalui penyerapan dan pertukaran ion, sementara bioball dan bioring menyediakan permukaan bagi mikroorganisme yang membantu menguraikan bahan organik dan menjaga keseimbangan pH. Sistem filtrasi yang menggabungkan arang aktif, zeolit, bioball, dan bioring terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas air limbah tahu. Metode ini menawarkan solusi yang ramah lingkungan untuk mengurangi dampak pencemaran limbah cair dan mendukung keberlanjutan ekosistem akuatik. Implementasi sistem filtrasi ini berpotensi memberikan kontribusi positif terhadap perlindungan lingkungan serta pemeliharaan kualitas air.
Downloads
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
References
A. N. Sitasari, A. Khoironi, “Evaluasi Efektivitas Metode dan Media Filtrasi pada Pengolahan Air Limbah Tahu,” J. Ilmu Lingkung. 19(3):565–575. 2021. https://doi.org/10.14710/jil.19.3.565-575
N. H. H, A. K. Yahya, M. Z. Luthfi, E. Nurmalasari, R. L. Permadani, A. P. Aini, P. Rahayu, “Pengolahan Limbah Cair Industri Tahu Menggunakan Teknologi Ultrafiltrasi Dengan Sistem Monitoring Berbasis Internet of Things,” J. Ind. Community Empower. 3(1):25.2024. https://doi.org/10.52759/jice.v3i1.253
T. D. Pradana, S. Suharno, A. Apriansyah, “Pengolahan Limbah Cair Tahu untuk Menurunkan Kadar TSS Dan BOD,” J. Vokasi Kesehat. 4(2):56.2018. https://doi.org/10.30602/jvk.v4i2.9
T. Hajar, A. M. Supriatna, E. P. Hadisantoso, “Pengaruh Limbah Tahu terhadap Kualitas Air Sungai Cikeruh dan Penanganannya dengan Metode Adsorpsi Berdasarkan Prinsip Teknologi Tepat Guna,’ Gunung Djati Conf. Ser. 15:1–10. 2022
L. Furqonati, F. N. Fadilah, F. A. P. Rahmatika, A. K. Putri, J. Rohmah , “Penggunaan Filtrasi sebagai Teknologi dalam Pengolahan Limbah Tahu di Desa Sepande Sidoarjo” Nat. J. Penelit. Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan. 13(1):71–76.2024. https://doi.org/10.31186/naturalis.13.1.32358
I. Y. Fisma, B. G. Bhernama, “Analisis Air Limbah yang Masuk pada Waste Water Treatment Plant (WWTP). Amina. 2(2):50–58.2020.
A. R. F. Lubis, H. I. Nasution, M. Zubir, “Microporous and Mesoporous Materials-2020-03-Production of Activated Carbon from Natural Sources for Water,” Indones. J. Chem. Sci. Technol. 3(2):67–73. 2020
R. Ramadania, S. Samsunar, dan M. Utami, “Analysis of Temperature, Power of Hydrogen (pH), Chemical Oxygen Demand (COD), and Biologycal Oxygen Demand (BOD) in Domestic Wastewater in Sukoharjo Environmental Office,” IJCR-Indonesian J. Chem. Res. 6(1):12–22.2021. https://doi.org/10.33059/jq.v4i1.4318