PENGGUNAAN ZAT PENGATUR TUMBUH HORMON GIBERELIN TERHADAP TINGGI DAN BERAT BERSIH BUAH MENTIMUN (Cucumis sativus L.)

Main Article Content

Kirana Almi Fauzia Eka Putri
Ida Yusidah

Abstract

Tanaman mentimun (Cucumis sativus L.) memiliki produktivitas rendah di Indonesia, salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi tanaman mentimun yaitu dengan penggunaan zat pengatur tumbuh. Zat pengatur tumbuh giberelin dapat mempercepat pertumbuhan pada organ tanaman dan meningkatkan ukuran pada bobot buah. Praktik Kerja
Lapangan dilaksanakan pada tanggal 03 Oktober – 03 Desember 2022 di Kelompok Tani Dangiang Tani Abadi Sumedang dengan metode observasi, wawancara, dan studi literatur. Tujuan observasi ini yaitu untuk mengetahui pengaruh penggunaan zat pengatur tumbuh giberelin terhadap tinggi dan berat buah mentimun. Observasi dilakukan dengan pemberian zat pengatur tumbuh giberelin dengan dosis 5ml/10 L air atau 0,5 ml/L air pada lahan seluas 380 m2 dengan jarak tanam 30 x 60 cm. Hasil observasi menunjukkan bahwa penggunaan zat pengatur tumbuh giberelin berpengaruh terhadap tinggi tanaman mentimun. Waktu pemberian zat pengatur tumbuh giberelin yang tidak sesuai dengan anjuran menjadikan hormon giberelin tidak terbukti efektif terhadap bobot bersih buah mentimun.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

Section
Articles
Author Biographies

Kirana Almi Fauzia Eka Putri, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Jurusan Agroteknologi

Ida Yusidah, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Jurusan Agroteknologi

References

Agus Dwi Nugroho, Abi Pratiwa Siregar, Erlinda Andannari, Y. S. dan J., & Christie, I. (2018). Distribusi Pupuk Bersubsidi di Kabupaten Bantul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, 2 (1), 70–82.

Ayna Devita Trisna Putri dan Miswar. (2019). Pengaruh Penggunaan Pupuk Organik Kascing dan Hormon Giberelin (GA3) terhadap Produksi dan Kualitas Buah Mentimun (Cucumis sativus L.). Berkala Ilmiah Pertanian, 2 (3), 102– 107.

BPS. (2017). Statistik Tanaman Sayuran dan Buah-buahan Semusim. Badan Pusat Statistik.

Dwi Cahyani Wulandari, Yuni Sri Rahayu, E. R. (2014). Pengaruh Pemberian Hormon Giberelin terhadap Pembentukan Buah secara Partenokarpi pada Tanaman Mentimun Varietas Mercy. LenteraBio, 3 (1), 27–32.

El Sherif, A. R.,A. E Zaghloul, and D. M. A. E. (2017). . Effect of Sreaptomycin and GA3 Application on Seedlessnes, Yield and Fruit Quality of Balady Mandarin. Egypt J. Hort, 44 (1), 99–104.

Erhadestria, S. dan A. T. (2016). Manfaat jus mentimun (Cucumis sativus L.) sebagai terapi untuk hipertensi. J. Majority, 5 (1), 112-116.

Nilna Rizqiyah Mubarokah. (2015). Respon Beberapa Varietas Tanaman Mentimun (Cucumis sativus L.) terhadap Cekaman Logam Berat Cu (Tembaga). Tugas Akhir. Jurusan Biologi. Institut Teknoloi Sepuluh November. Surabaya.

Oktavian Kartikasari, N. A. dan K. (2016). Respon Tiga Varietas Tanaman Mentimun (Cucumis sativus L.) terhadap Aplikasi Zat Pengatur Tumbuh Giberelin (GA3). Jurnal Produksi Tanaman, 4 (6), 425–430.

Panca Putra S, Rasyad, A., & Nurbaiti. (2014). Respon Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max (L) Merril) terhadap Pemberian Giberelin. Jom Faperta, 1 (2).