PENGENDALIAN PENYAKIT BERCAK COKLAT (Alternaria solani) DAN BUSUK DAUN (Pythopthora infestans) PADA TANAMAN TOMAT (Solanum lycopersicum l) DI KELOMPOK TANI KATENZO

Main Article Content

Nurhanipah
Jajang Supriatna

Abstract

Kelompok Tani Katenzo merupakan salah satu kelompok tani yang membudidayakan tanamah tomat. Salah satu faktor penghambat kestabilan produksi tomat di kelompok tani ini adalah serangan penyakit bercak coklat (Alternaria solani) dan busuk daun (Pythopthora infestans). Dibutuhkan penanganan yang tepat untuk menekan kerugian akibat serangan penyakit dengan melakukan pengendalian hama dan penyakit terpadu. Observasi ini bertujuan untuk mengevaluasi pengendalian hama dan penyakit yang dilakukan oleh kelompok tani. Observasi dilakukan di Kelompok Tani Katenzo, Desa Margamekar, RT/RW 02/02 Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung pada 03 Oktober 2022 sampai dengan 03 Desember 2022. Metode yang digunakan adalah wawancara, observasi langsung dan studi pustaka. Hasil infromasi yang didapatkan adalah kelompok tani menggunakan pengendalian secara kultur teknis, kimiawi, dan mekanik- fisik, Sedangkan pengendalian dengan agen hayati belum dilakukan. Upaya mengurangi dampak negatif penggunaan pestisida kimia, disarankan untuk menggunakan agen hayati dalam mengendalikan penyakit.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

Section
Articles
Author Biographies

Nurhanipah, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Jurusan Agroteknologi

Jajang Supriatna, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Jurusan Agroteknologi

References

Agrios. (2005). Ilmu penyakit tumbuhan. Gadjah mada university press.

Alviansyah, f., Ruslianto, I., & Diponegoro, M. (2017). Identifikasi penyakit pada tanaman tomat berdasarkan warna dan bentuk daun dengan metode naive bayes classifier berbasis web. Jurnal coding sistem komputer untan, 5(1), 23–32.

Ambarwati, A., Maya, G. A. ., S.Trisnowati, & R.H.Murti. (2012). Mutu buah tomat dua galur harapan keturunan ‘gm3’ dengan ‘gondol putih.’ prosiding seminar nasional hasil penelitian pertanian, 273–279.

Amilia, E., Joy, B., & Sunardi, S. (2016). Residu pestisida pada tanaman hortikultura (studi kasus di desa cihanjuang rahayu kecamatan parongpong kabupaten bandung barat). Agrikultura, 27(1), 23–29.

Hersanti. (2001). Pengujian kemampuan aspergillus spp., trichoderma spp., dan penicillium spp dalam meningkatkan ketahanan tanaman tomat terhadap penyakit bercak coklat (alternaria solani sor.). Jurnal bionatura, 4, 131– 136.

Kalay, A. M., Patty, J., & Sinay, M. (2015). Perkembangan alternaria solani pada tiga varietas tanaman tomat. Agrikultura, 26(1), 1–6.

Peshin, R. (2014). Integrated pest management: pesticide problems, vol.3. In integrated pest management: pesticide problems, vol.3.

Saylendra, A. (2010). Identifikasi cendawan terbawa benih padi dari kecamatan ciruas kabupaten serang banten. Jur. Agroekotek, 2, 24–27.

Wattimury, M., Johana, T., & Siregar, A. (2021). Penggunaan trichoderma endofitik untuk mengendalikan penyakit busuk buah phytophthora infestans, pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. Agrologia, 10, 45–53.

Widhayasa, B., Sastrahidayat, I. R., & Djauhari, S. (2014). Pekecambahan jamur alternaria solani dan infeksinya pada sembilan varietas tomat bayu widhayasa, ika rochdjatun sastrahidayat, syamsuddin djauhari. Hpt, 2(3), 102–108.

Yuta, S. A., Pinem Iskandar, M., & Lubis, L.

(2013). Pertumbuhan isolat phytophthora infestans (mont.) De bary tanaman kentang dan tomat pada berbeda media di laboratorium. Jurnal online agroekoteknologi, 2, 380–392