PENANGANAN PASCAPANEN TANAMAN KENTANG (Solanum tuberosum L. Var. Granola) UNTUK BAHAN BIBIT DI KELOMPOK TANI MEKAR SETIA, PANGALENGAN, BANDUNG

Main Article Content

Rima Nur Maulida
Yati Setiati Rachmawati

Abstract

Kentang (Solanum tuberosum L. ) adalah tanaman yang banyak dibudidayakan di indonesia. Kentang banyak digunakan sebagai sumber karbohidrat. Faktor utama yang menunjang keberhasilan budidaya tanaman kentang ialah tersedianya bibit yang bermutu dalam harga terjangkau, waktu singkat, dan jumlah cukup. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui penanganan pascapanen tanaman kentang untuk bahan bibit yang bermutu. Praktik Kerja Lapangan(PKL) dilaksanakan di Kp Los Cimaung RT 04/ RW 18, Desa Margamukti, Kecamatan Pangalengan, Bandung, Jawa Barat. Kegiatan PKL dilakukan mulai 23 januari 2023 - 24 februari 2023 di kelompok tani mekar setia. Metode yang digunakkan yaitu observasi, wawancara, praktik lapangan, dan studi literatur. Hasil dari budidaya tanaman kentang kelompok tani mekar setia berfokus pada pembibitan yaitu 70% untuk kentang bibit dan 30% untuk kentang konsumsi. Kelompok tani ini melakukkan budidaya tanaman kentang sebagai tempat pembibitan mulai dari G0, G1, G2, dan G3 yang sudah bersertifikat. Hasil yang didapatkan budidaya kentang iniselain menambah keuntungan bagi petani juga membantu memenuhi kebutuhan bibit kentang yang bermutu di Indonesia.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

Section
Articles
Author Biographies

Rima Nur Maulida, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Jurusan Agroteknologi

Yati Setiati Rachmawati, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Jurusan Agroteknologi

References

Arifin, M., Nugroho, A., & Suryanto, A. K. (2014). ajian panjang tunas dan bobot umbi bibit terhadap produksi tanaman kentang (Solanum tuberosum L.) varietas Granola. Jurnal Produksi Tanaman, 2(3), 221.

Asmarantaka, R. W. (2014). Pemasaran Agribisnis (Agrimarketing). Bogor: Penerbit IPB Press.

Dahang, D., Winardi, R. R., & Lubis, M. R. (2019). Efek Pupuk Cair Kalsium terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.). Jurnal Agroteknosains, 3(2).

Mulyono, D., Syah, M., sayekti, A. L., & & Hilman, Y. (2017). Kelas Benih Kentang (Solanum tuberosum L.) Berdasarkan Pertumbuhan, Produksi, dan Mutu produk.

Murtado, A. (2014). Karakteristik kimia dan fisik kentang selama masa penyimpanan dalam kondisi gelap. Edible: Jurnal penelitian ilmu-ilmu teknologi pangan, 28-30.

Prahardini, P. S. (2013). Pengembangan kentang varietas Granola Kembang di Jawa Timur. Inovasi Hortikultura Pengungkit Peningkatan Pendapatan Rakyat , 65-77.

Pudyaning Tyas, B., & Rosyidah, A., & Murwanti, I. (2023). Uji Daya Simpan Umbi Kentang (Solanum tuberosum L.) Pada Suhu Ruang dan Suhu Rendah. Agronisma, I, 11.

Purwanto, E. (2017). Upaya Mempercepat Penunasan Bibit Kentang Dengan

Giberelin Pada Berbagai Konsentrasi. Universitas Mercu Buana Yogyakarta.

Rafindo, H., Dwipa, I., & Warnita, &. (2022). Modifikasi media tanam dan jumlah buku stek mini untuk perbaikan pertumbuhan dan hasil umbi kentang G0. Agrohita Jurnal Agrotehnologi Fakultas Pertanian, 373-379.

Rahayu, M. S. (2015). Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit (Solanum tuberosum L.) di Bandung. Bul. Agrohorti, 3(1), 6570.

Rahmasinta, m. (2022). Penerapan Mesin Pascapanen dan Pengemasan di Lembang Agri. 13-14.

Rusniarsyah, L., Rauf, A., Supramana, & Samsudin. (2015). Patogenisitas

Dan Keefektifan Nematoda Entomopatogen Heterorhabditis sp. Terhadap Penggerek Umbi

Kentang Phthorimaea operculella. J. Slvikultur Tropika, 6(1), 66-0.

Tambing, E., Busaeri, S. R., & Saida, S. (2020). Sistim Penanganan Pascapanen Dan Efisiensi Pemasaran Usahatani Kentang (Solanum tuberosum L) Di Kelurahan Pattapang, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa. Wiratani: Jurnal Ilmiah Agribisnis, 3(1), 94-110.