KEANEKARAGAMAN HEWAN TANAH SEBAGAI BIOINDIKATOR KUALITAS TANAH DI LAHAN TEBU PUPUK ORGANIK DAN LAHAN TEBU PUPUK NON ORGANIK DESA WONOKUSUMO KECAMATAN TAPEN KABUPATEN BONDOWOSO

Isi Artikel Utama

Miftahul Afifatur

Abstrak

Species diversity is a community level characteristic based on species abundance that can be used to express community structure. Soil fauna can be used as a parameter of soil quality. Environmental quality greatly affects the diversity of soil animals. One of them is when the sugarcane fields are fertilized with organic fertilizers and non-organic fertilizers. These conditions have a different effect on the diversity of soil animals on each land. This observation was carried out by observing soil animals in sugarcane fields with organic fertilizers and sugarcane fields with non-organic fertilizers in Wonokusumo Village, Tapen District, Bondowoso Regency on May 1 and 2, 2021 at 09.00 WIB. The method used is the hand sorted method, which is looking for animals by hand on the soil that has been taken from a certain depth. The depth used is 20 cm. Organic and non-organic environments have different effects on the diversity of soil animals caused by various factors. Therefore, this observation is important to carry out in order to know the diversity of soil animals in sugarcane fields with organic and non-organic fertilizers in Wonokusumo Village, Tapen District, Bondowoso Regency and can be used for ecological purposes. The results showed that the diversity of soil animals in sugarcane fields with organic fertilizers had a moderate level of diversity, while those in sugarcane fields with non-organic fertilizers had low levels of diversity.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Rincian Artikel

Bagian
Articles
Biografi Penulis

Miftahul Afifatur, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi

Referensi

Abdullah, T., Daud, I.D., & Kartini, K. (2020). Uji Pemangsaan Berbagai Spesies Semut (Solenopsis Sp; Oecophylla Sp; Dolichoderus Sp) Terhadap Hama Putih Palsu (Cnaphalocrocis Medinalis) Pada Tanaman Padi. Jurnal Biologi Makassar, 5, 176-185.

Adhi, S. L., Hadi, M., & Tarwotjo, U. (2017). Keanekaragaman dan Kelimpahan Semut sebagai Predator Hama Tanaman Padi di Lahan Sawah Organik dan Anorganik Kecamatan Karanganom Kabupaten Klaten. Bioma Berkala Ilmiah Biologi, 19, 125 - 135. http://dx.doi.org/10.14710/bioma.19.2.12 5-135.

Aminullah, Y., Mahmudati N., & Zaenab S. (2015). Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik Dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu Sebagai Bahan Ajar Biologi SMA. Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia, 1, 178 187.

Firmansyah, I, Liferdi L., Khaririyatun, N, & Yufdy, MP. (2015). Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah dengan Aplikasi Pupuk Organik dan Pupuk Hayati pada Tanah Alluvial. Jurnal Hortikultura, 25, 133-141.

Ganjari, & Eladisa, L. (2012). Kemelimpahan Jenis Collembola Pada Habitat Vermikomposting. Widya Warta. XXXVI, 131-144.

Gusmasri, R., Anwari, M.S., & Prayogo, H. (2018). Keanekaragaman Jenis Semut (Formicidae) Di Hutan Alam Sekunder Desa Sepandan Kecamatan Batang Lupar Kabupaten Kapuas Hulu. Jurnal Hutan Lestari, 6, 1021-1027.

Hartatik, W., Husnain, & Widowati, L. R. (2015). Peranan Pupuk Organik dalam Peningkatan Produktivitas Tanah dan Tanaman. Jurnal Sumberdaya Lahan, 9 (2), 107-120.

Herlinda, S., Dewi R., Adam T., Suwandi, S., & Wijaya, A. (2015). Struktur komunitas laba-laba di ekosistem padi ratun: pengaruh aplikasi Beauveria bassiana (Balsamo). Jurnal Entomologi Indonesia, 12, 91-99.

Kawuri, L. R., Suparjo, M. N., & Suryanti, S. (2012). Kondisi Perairan Berdasarkan Bioindikator Makrobentos Di Sungai Seketak Tembalang Kota Semarang. Journal of Management of Aquatic Resources, 1, 1-7.

Kuncowati, A., & Madjid, A. (2020). Keanekaragaman Makrofauna Tanah pada Kebun Karet Tidak Terbakar Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya Indralaya. Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal ke-8 Tahun 2020: Komoditas Sumber Pangan untuk Meningkatkan Kualitas Kesehatan di Era Pandemi Covid -19. Universitas Sriwijaya, 20 Oktober 2020.

Latifah, N., Dharmono D., & Naparin, A. (2015). Inventarisasi Spesies Belalang Di Kawasan Hutan Galam Desa Tabing Rimbah Kecamatan Mandastana Kabupaten Barito Kuala. Jurnal WahanaBio, XIV, 67-77.

Latumahina, F. S., Musyafa, M. Sumardi, S. & Putra, N. S. (2014). Kelimpahan Dan Keragaman Semut Dalam Hutan Lindung Sirimau Ambon Abudance and Diversity of Ants at Sirimau Forest in Ambon. Biospecies, 7, 53-58.

Lestari, N. A., & Susanti, A. I. (2019). Kelimpahan Dan Keanekaragaman Organisme Tanah Bioindikator Kesuburan Lahan Pertanian Dan Pembuatan Media Penyuluhan Pertanian (Booklet). Jurnal Agriovet, 2, 1-16.

Marzuki, M., Sufardi S., Manfarizah, M. (2012). Sifat Fisika Dan Hasil Kedelai (Glycine Max L) Pada Tanah Terkompaksi Akibat Cacing Tanah Dan Bahan Organik. Jurnal Manajemen Sumberdaya Lahan, 1, 23-31.

Masson, C.F. (1981). Biology of Fresh Water Pollution. New York: Longman.

Nurrohman, E., Rahardjanto, A., & Wahyuni S. (2015). Keanekaragaman Makrofauna Tanah Di Kawasan Perkebunan Coklat (Theobroma Cacao L.) SebagaimBioindikator Kesuburan Tanah Dan Sumber Belajar Biologi. Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia, 1, 197-208.

Prakoso, B. (2017). Biodiversitas Belalang (Acrididae: ordo Orthoptera) pada Agroekosistem (zea mays l.) dan Ekosistem Hutan Tanaman di Kebun Raya Baturaden, Banyumas. Biosfera, 34, 80- 88.

Priambodo, S. R., Susila K. D., & Soniari, N. N. (2019). Pengaruh Pupuk Hayati Dan Pupuk Anorganik Terhadap Beberapa Sifat Kimia Tanah Serta Hasil Tanaman Bayam Cabut (Amaranthus Tricolor) Di Tanah Inceptisol Desa Pedungan. EJurnal Agroekoteknologi Tropika, 8, 149- 160.

Putra, I. M, Hadi, M., & Rahadian, R. (2017). Struktur Komunitas Semut (Hymenoptera: Formicidae) di Lahan Pertanian Organik dan Anorganik Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Bioma, 19, 170-176. http://dx.doi.org/10.14710/bioma.19.2.17 0-176.

Sugiyarto, Efendi, M., Mahajoeno, E., Sugito, Y., Handayanto, E., & Agustina, L. (2007). Preferensi Berbagai Jenis Makrofauna Tanah Terhadap Sisa Bahan Organik Tanaman Pada Intensitas Cahaya Berbeda. Biodiversitas, 7, 96-100.

Suheriyanto, D. (2012). Keanekaragaman Fauna Tanah Di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Sebagai Bioindikator Tanah Bersulfur Tinggi. Saintis, 1, 29-38.

Sumarauw, I. K., Siahaan, R., Baideng, E. L. (2019). Keanekaragaman Fauna Tanah pada Agroekosistem Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum L.) di Desa Raringis, Langowan Barat, Minahasa, Sulawesi Utara. Jurnal MIPA, 8, 156-159.

Sutoyo, S. (2010). Keanekaragaman Hayati di Indonesia Suatu Tinjauan: Masalah dan Penyelesaiannya. Buana Sains, 10, 101- 106.

Witriyanto, R., Hadi, M., & Rahadian, R. (2015). Keanekaragaman Makroarthropoda Tanah di Lahan Persawahan Padi Organik dan Anorganik, Desa Bakalrejo Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang. Bioma, 17, 21-26.

Yuliana, Y., Adiwilaga, E. M., Harris, E., Pratiwi, N. T. M. (2012). Hubungan Antara Kelimpahan Fitoplankton Dengan Parameter Fisik Kimiawi Perairan Di Teluk Jakarta. Jurnal Akuatika, 3, 169- 179.

Yuniarti, A., Damayani, M., & Nur, D. M. (2019). Efek Pupuk Organik Dan Pupuk N,P,K Terhadap C-Organik, N-Total, C/N, Serapan N, Serta Hasil Padi Hitam Pada Inceptisols. Jurnal Pertanian Presisi, 3, 91-105.

Zaki, N. A., Nasir, D. M., Aziz, A., Azhari, L., Saputra, A., Halim, M., Muslim, S. A., Abdullah, N. Asri L., & Rahim, F. (2019). Kepelbagaian Kumbang Tanah (Coleoptera: Carabidae) Di Ladang Sawit Endau-Rompin, Pahang, Malaysia. Serangga, 24, 91-102.