Peningkatan Kemampuan Kognitif Anak melalui Metode Eksperimen Pencampuran Warna Berbasis Edutainment
Main Article Content
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk Menentukan kemampuan kognitif anak melalui eksperimen pencampuran warna berbasis edutainment. Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas (PTK) Kemmis dan Mc. Taggart dengan pendekatan metode campuran (mix method). Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus dengan menggunakan instrument seperti RPPH, lembar observasi aktivitas anak, dan lembar observasi aktivitas guru. Penelitian dilakukan di RA Al-Barokah yang terdiri dari 13 anak, 8 laki-laki dan 7 perempuan. Teknik perolehan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu pengamatan observasi pada anak dan tes kemampuan kognitif anak. Berdasarkan analisa data yang diperoleh dari pra siklus: kemampuan anak dalam mencampur warna memiliki presentase 42,3 dengan kriteria gagal. Pada Siklus I, kemampuan kognitif anak melalui metode eksperimen adalah 72,75 dengan dasar baik (BSH) dan 92,4 dalam dasar sangat baik (BSB) pada siklus II. Beradasarkan kesimpulan penelitian ini, tujuan utama dari metode eksperimen pencampuran warna berbasis edutaiment adalah untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak kelompok A dan mengembangkan kemampuan mereka dalam mencampur dan mengenal warna. Oleh karena itu, guru harus mampu berkreaasi, bersenang-senang sambil belajar agar anak tidak mudah bosan saat belajar.
Downloads
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
References
Arikunto, S. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.
Aulia, U. (2018). Implementasi pembelajaran berbasis edutaiment melalui startegi picture and picture untuk meningkatkan hasil belajar PAI Kelas VII di SMP PGRI 6 Bandar Lampung. Lampung: UIN Raden Intan Lampung.
Citansih, S. T. (2020). Dasar-dasar pendidikan anak usia dini. Jakarta: https://www.pustaka.ut.ac.id/lib/.
Fadlillah, M. (2013). Edutaiment Pendidikan Anak Usia DIni. Yogyakarta: Prenadamedia Group.
Hamruni. (2009). Edutaiment Dalam Pendidikan Islam. Yogyakarta: UIN suka. Harun Rasyid, M. A. (2009). Asesmen Perkembangan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Multipresindo.
Hernia, H. (2013). Kemampuan mengenal warna pada anak usia 4-5 tahun. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Maler, D. (2002). The Accelereated Learning Handbook, (Panduan Kreatif dan Efektif, Merancang Program Pendidikan dan Pelatihan). terj: Rahmani Astuti. Bandung: Kaifa.
Mardhiyah, S. (2014). Upaya meningkatkan kemampuan mengenal warna melaui metode eksperimen kelompok A RA 3 Muntilan. Uinsuka. Retrieved from http://digilib.uinsuka.ac.id/14180/1/BAB%20I,%20IV,%20DAFTAR%2
PUSTAKA.pdf
Meiliawati. (2015). Meningkatkan kemmapuan mengenal warna melalui metode eksperimen pada anak usia dini . Yogyakarta: Universitas Yogyakarta. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian: Pendekatan Kualitatif, Pendekatan Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suyanto. (2005). Konsep dasar anak usia Ddni. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Suyanto, S. (2005). Dasar-dasar pendidikan anak usia dini. Yogyakarta: Hikayat. Undang-Undang No.20 tahun 2003: Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 4 ayat 3. (2003). Jakarta: SISDIKNAS.
Utami, L. C. (2020). Meningkatkan kemampuan mengenal warna anak usia 3-4 tahun melalui bermain sains. Jember: Unversitas Muhamaddiyah Jember.