KONSUMSI PAKAN DAN MINUM SERTA NILAI FEED CONVERSION RATIO (FCR) PADA MARMUT [Cavia porcellus (Linnaeus, 1758)] TUA DAN DEWASA DENGAN VARIASI SUPLEMENTASI SAYURAN DAN BUAH

Isi Artikel Utama

Putri Nur Nur Aida
Laksmindra Fitria

Abstrak

Ketidakmampuan tubuh marmut mensintesis vitamin C mengharuskan penyediaan suplemen dalam perawatannya. Perhitungan Feed Conversion Ratio (FCR) menjadi salah satu indikator penentu pertumbuhan dan kesehatan hewan. Semakin berkualitas pakan yang diberikan maka semakin rendah nilai FCR-nya. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari konsumsi pakan dan minum serta nilai Feed Conversion Ratio (FCR) pada marmut [Cavia porcellus (Linnaeus, 1758)] tua dan dewasa dengan variasi suplementasi sayuran dan buah. Penelitian berlangsung selama 28 hari di fasilitas hewan Animal House Fakultas Biologi UGM menggunakan marmut betina dewasa (6 bulan) dan tua (1 tahun). Prosedur pemeliharaan mengikuti panduan standar pemeliharaan marmut di laboratorium. Pakan berupa pelet kelinci, air mineral kemasan, timothy hay sebagai suplementasi fiber, suplementasi vitamin C berupa tablet vitamin C yang dilarutkan dalam air minum serta variasi jenis sayuran (kangkung, kubis, sawi putih) dan buah-buahan (nanas, jambu, wortel). Pengambilan data jumlah konsumsi pakan dan minum dilakukan setiap hari, pengambilan data berat badan dilakukan satu minggu sekali. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa rata-rata konsumsi pakan marmut dewasa sebesar 44,87 gram, konsumsi minum sebesar 76,65 mL, dan suplemen yang paling disukai adalah wortel. Sementara itu, rata-rata konsumsi pakan marmut tua sebesar 43,38 gram, konsumsi minum sebesar 88,17 mL, dan suplemen yang paling disukai adalah timothy hay. Nilai FCR pada marmut dewasa sebesar 11,79, sedangkan nilai FCR pada marmut tua sebesar -15,58. Dapat disimpulkan bahwa pakan dan air minum pada marmut dipengaruhi oleh umur, suplemen sayuran atau buah, dan kondisi fisik (gigi). Nilai FCR pada marmut dewasa lebih tinggi daripada marmut tua, meskipun konsumsi pakan dan air minum tidak banyak berbeda. Berdasarkan temuan ini, maka perlu dilakukan pemantauan penyediaan pakan, air minum, dan pemilihan jenis suplemen sayuran atau buah-buahan untuk memastikan kondisi kesehatan marmut.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Rincian Artikel

Bagian
Articles
Biografi Penulis

Putri Nur Nur Aida, Universitas Gadjah Mada

Program Studi Sarjana Biologi, Fakultas Biologi

Laksmindra Fitria, Universitas Gadjah Mada

Program Studi Sarjana Biologi, Fakultas Biologi

Referensi

Blaum, C., Fries, B. & Fiatorone, M. (1995). Factors associated with low body mass index and weight loss in nursing home residents. Journal of Gerontology: Medical Sciences

Coleman, K. and Schapiro, S.J. (2020). Behavioral Biology of Laboratory Animals. Taylor & Francis Group. Boca Raton. pp. 131-134.

Clemons, D.J., & Seeman, J.L. (2011). The laboratory guinea pig 2nd edition. CRC Press. New York. pp. 53-58.

Garner-Richardson. (2012). The Veterinary Nurse-Guinea Pig Nutrition. https://doi.org/10.12968/vetn.2012.3.5.274

Lacy, M. dan Vest, L.R. (2000). Improving feed conversion in broiler : a guide for growers.http://www.ces.uga.edu/pubed/c:793-W.html.

Laili, A.R., Damayanti, R., Setiawan, B. and Hidanah, S. (2022). Comparison of broiler performance in closed house and open house systems in trenggalek. Journal of Applied Veterinary Science and Technology (2022): 6-11. DOI: 10.20473/javest.V3.01.2022.6-11

Liu, W., Shau, C. & Chen, X. (2019). Dental related function and oral health in relation to eating performance in assisted living residents with and without cognitive impairment. Spec Care Dentist, 39(5): 497–504. doi:10.1111/scd.12405.

Mojon, P., Budtz-Jorgensen, E. & Pain, C. (1999). Relationship between oral health and nutrition in very old people. Age and Ageing, 28: 463.

Richardson, V. C. G. (2000). Diseases of Domestic Guinea Pigs, (Vol. 2). Malden, MA: Blackwell Science.

Riggs, S. M. (2009). Manual of Exotic Pet Practice. Guinea Pigs. 456-473. https://doi.org/10.1016%2FB978-141600119-5.50020-2

Ritchie, C., Joshipura, K., Silliman, R., Miller, B. & Douglas, C. (2000). Oral health problems and significant weight loss among community-dwelling older adults. Journal of Gerontology: Medical Sciences

Sharma, K. D., Karki, S., Thakur, N. S. & Attri, S. (2012). Chemical composition, functional properties and processing of carrot—a review. J Food Sci Technol 49(1):22–32. DOI 10.1007/s13197-011-0310-7

Stipanuk, M. H. and Caudill. M. A. (2013). Biochemical, Physiological, and Molecular Aspects of Human Nutrition. Third Edition. Elsevier/Saunders. St. Louis. p. 626.

Talebi, S. L., Talib, L.A., Opoku, A. & Shaw, M. (2011). Compression and relaxation properties of timothy hay. International Journal of Agricultural and Biological Engineering, 4(3): 69-78. DOI: 10.13031/2013.22366

Tarumasely, Y. (2020). Perbedaan hasil belajar pemahaman konsep melalui penerapan strategi pembelajaran berbasis self regulated learning. Jurnal Pendidikan dan Kewirausahaan 8(1): 54-65.

Zhenhua Y., Xing L., Wen L., Zhenqiang X., Congliang J., Yan Z., Qinghua N., Dexiang Z. and Xiquan Z. (2018). Feed conversion ratio, residual feed intake and cholecystokinin type A receptor gene polymorphisms are associated with feed intake and average daily gain in a Chinese local chicken population. Journal of Animal Science and Biotechnology, 9:50 https://doi.org/10.1186/s40104-018-0261-1