TEKNIK BUDIDAYA IKAN NILA (Oreochromis niloticus, Linnaneus, 1758) SECARA MONOKULTUR DI LABORATORIUM AKUATIK SEAMEO BIOTROP BOGOR
Main Article Content
Abstract
Budidaya ikan air tawar di Indonesia memiliki potensi yang baik, sejalan dengan kesadaran masyarakat tentang pentingnya konsumsi ikan untuk memenuhi kebutuhan protein hewani. Ikan nila merupakan komoditas yang memiliki potensi cukup besar untuk dikembangkan karena pertumbuhan cepat dan memiliki nilai gizi tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui teknik budidaya ikan nila secara monokultur di SEAMEO BIOTROP Bogor, memperoleh pemahaman tentang kebutuhan lingkungan yang optimal untuk pertumbuhan dan perkembangan ikan nila. Metode yang digunakan yaitu observasi dengan mencatat kegiatan budidaya dengan sistem monokultur atau budidaya yang hanya fokus pada satu jenis ikan, mencakup pemberian pakan terjadwal dan berkualitas, pengendalian penyakit, manajemen proses pemijahan, pemeliharaan larva dan benih, serta pengendalian lingkungan. Hasil penelitian menunjukan bahwa budidaya ikan nila mencakup pemeliharaan induk, pemijahan, pemeliharaan larva, pemeliharaan benih, pemberian pakan, pengelolaan kualitas air, dan pengendalian penyakit. Dosis pakan ikan nila yang optimal diberikan sebanyak 3% dari total berat ikan nila dengan frekuensi pemberian pakan dua kali sehari. Kualitas air yang optimal bagi ikan nila meliputi temperatur berkisar antara 25-32 ºC, pH 6,5-7,5, kadar oksigen terlarut 5,0-6,0 mg/L, dan kecerahan 30-40 cm. Penerapan sistem monokultur memberikan kemudahan dalam penanganan, pengendalian hama dan penyakit, pengelolaan air yang lebih sederhana, dan penyediaan nutrisi yang disesuaikan untuk setiap jenis ikan, yang secara efektif mengurangi persaingan di dalam kolam. Dalam hal ini, pembudidaya ikan nila dapat memilih sistem monokultur karena memberikan manajemen yang lebih sederhana dan memudahkan dalam pemantauan ikan nila.
Downloads
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.