Mustad’afin pada Surah an-Nisa ayat 97-100 (Studi Analitik Penafsiran Wahbah az-Zuhaili dalam Tafsir al-Munir)
Isi Artikel Utama
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk membahas makna mustad’afin pada surah an-Nisa ayat 97-100 dalam tafsir al-Munir. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menerapkan metode deskriptif-analitis. Objek formal penelitian ini adalah tafsir. Sedangkan objek material penelitian ini ialah kaum Mustad’afin. Adapun konteks penelitian ini pada surah an-Nisa ayat 97-100. Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa az-Zuhaili menafsirkan bahwa ketika malaikat maut mencela, mengecam, dan mempertanyakan dasar mereka tidak ikut berhijrah, kaum mustad’afin itu membuat-buat alasan. Itu karena mereka orang-orang yang terkekang oleh nafsunya dari melaksanakan hijrah, tempat tinggal mereka adalah jahannam. Hal itu disebabkan keengganan mereka melakukan perjalanan hijrah, padahal hijrah itu diwajibkan bagi kaum muslimin pada awal pemulian Islam. Namun Allah mengecualikan bagi orang-orang yang hendak berhijrah namun tertindas dan uzur, maka mereka dalam ampunan-Nya dan tidak tergolong kaum mustad’afin. Kesimpulan penelitian ini mengarah kepada kaum muslim yang enggan berhijrah dan mengabaikan peritah tersebut walaupun mampu menurut tafsir al-Munir. Ini menunjukkan bahwa mustad’afin sendiri tidak hanya tertuju pada orang yang telah kehilangan kuasa sehingga tidak mampu melawan. Maka pemaknaan mustad’afin pada surah tersebut hanyalah asumsi mereka saja yang enggan berhijrah, bukan ketetapan yang Allah Swt sematkan kepada mereka.
Unduhan
Rincian Artikel
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.