ETNOAGRIKULTUR KAMPUNG ADAT CIREUNDEU, CIMAHI, JAWA BARAT
Isi Artikel Utama
Abstrak
Kampung Adat Cireundeu adalah sebuah komunitas adat yang cukup dikenal dikarenakan komunitas ini menerapkan konsep etnoagrikultur yang mengintegrasikan praktik pertanian dengan penerapan aturan dan kepercayaan adat. Masyarakat adat Cireundeu menggunakan olahan singkong dalam bentuk beras singkong (rasi) sebagai makanan pokok utama. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data berupa wawancara dengan informan kunci dan studi literatur dengan mengkaji beberapa karya tulis ilmiah dan artikel lainnya. Data yang diperoleh disusun menjadi sebuah ulasan yang menjelaskan karakteristik etnoagrikultur di Kampung Adat Cireundeu. Hasil pengolahan data menunjukan produksi singkong dilakukan sesuai aturan adat untuk memastikan ketersediaan hasil panen dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kemudian penggunaan tanaman singkong sebagai pangan pokok dikarenakan kondisi lahan yang kurang subur untuk tanaman padi. Selanjutnya terdapat manajemen pengelolaan lahan dilakukan dengan mengkategorikan lahan pertanian (leweung baladahan) yang terpisah dari wilayah hutan adat (leweung tutupan dan leweung larangan). Selain singkong, terdapat komoditas lainnya yang diproduksi secara lokal seperti bawang daun, kunyit, jahe, talas, serta memanfaatkan sumberdaya alam seperti bambu dan rumput gajah. Dalam bertani, masyarakat adat melakukan ritual dengan kepercayaan lokal sebagai bentuk penghormatan kepada sosok pelindung alam. Ulasan tersebut menjelaskan bahwa konsep etnoagrikultur yang diterapkan oleh Kampung Adat Cireundeu memungkinkan komunitas tersebut hingga saat ini menghadapi berbagai keterbatasan dengan memanfaatkan sumber daya alam lokal yang dikelola secara berkelanjutan.
Unduhan
Rincian Artikel
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Referensi
Adiputra, C., Budijanto, Dwiyono, H. U., & Budi , H. (2021). Reasons for consuming rasi as a staple food for the Cireundeu indigenous people: a qualitative study. Future of Food: Journal on Food, Agriculture & Society, 09(03), 1-14. doi:10.17170/kobra-202102163263
Entri. (2022). Wawancara Pribadi Etnoagrikultur Kampung Adat Cireundeu. (A. Primasongko, & R. Raihandhanny, Interviewers)
Gulfa, R. P., & Saraswati, S. (2015). Kajian Desa Swasembada Pangan Berbasis Kearifan Lokal. Seminar Penelitian Sivitas Akademika (pp. 47-52). Bandung: Unisba. doi:http://dx.doi.org/10.29313/pwk.v0i0.689
Karnarajan, D., & Natarajan, M. (2019). Assessing the Knowledge Level of Ethno-Agriculture Practices in Paddy Among the Tribal Farmers of Kalrayan Hills. Agriculture Update, 14(3), 250-252. doi:10.15740/HAS/AU/14.3/250-252
Kotob, F. (2011). What is Sustainability? University of Wollongong, 14. Retrieved from
https://www.researchgate.net/publication/282184670_What_Is_Sustainability
Logayah, D. S., Ruhimat, M., & Mulyadi, A. (2021). The Local Wisdom of Cireundeu Traditional Village as Food Security Efforts towards SDGs 2030 Success in Social Studies Learning. The 6th International Seminar on Social Studies and History Education (ISSHE) 2021, 291-300. Retrieved from http://repository.upi.edu/71544/35/33.%20SPS_PRO_PIPS_ISSSHE_2021_Logayah.pdf
Mu'min, U. A. (2020). Spiritualitas Karakter Tuang dalam Budaya Masyarakat Kampung Adat Cireundeu. Islamadina: Jurnal Pemikiran Islam, 53-67. doi:http://dx.doi.org/10.30595/islamadina.v0i0.6325
Patriasih, R., Wigna, W., Widiaty, I., & Dewi, M. (2011). Socio-Cultural Aspects of Cireundeu People in West Java who Consume Cassava as Staple Foods: Effect on Household Nutritional Status and Health. Bandung: UPIIPB.
Primasongko, A. (2021). Pengelolaan Pangan Berbasis Kearifan Lokal sebagai Bentuk Manajemen Sumber Daya Alam Berkelanjutan: Studi Kasus Potensi Produksi Beras Singkong (Rasi) dari Kampung Adat Cireundeu, Kota Cimahi. Tesis , 45.
Priyanto, R., & Desmafianti, G. (2022). Nilai Budaya Pangan Singkong di Kampung Adat Cireundeu. Jurnal Kajian Pariwisata, 4(1), 48-58. doi:https://doi.org/10.51977/jiip.v4i1.779
Purike, E. (2020). Analysis of Food System Resilince in Kampoeng Cireundeu, Leuwigajah, South Cimahi, Cimahi. International Journal of Environmental, Sustainability and Social Science, 1(1), 61-69. doi:https://doi.org/10.38142/ijesss.v1i1.18
Putranto, K., & Taofik, A. (2014). Pola Diversifikasi Konsumsi Pangan Masyarakat Adat Kampung Cireundeu Kota Cimahi Jawa Barat. Jurnal Istek, 8(1), 159-181.
Sunaedi, N., & Nuritsa, S. (2017). Kearifan Lokal Masyarakat Adat Cireundeu Kelurahan Leuwigajah Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi. Retrieved from https://docplayer.info/35901707-Kearifan-lokal-masyarakat-adat-cireundeu-kelurahan-%09leuwigajah-kecamatan-cimahi-selatan-kota-cimahi.html
Supiyati, S. (2016). Etnomatematika: Matematika dalam Perspektif Budaya Sasak. International Conference of Elementary and Teacher Education (ICETE) 2016 (p. 257). Lombok: UPI. Retrieved from https://www.researchgate.net/profile/Karlimah-Karlimah/publication/341650510_The_Ability_Mathematics_Connection_Through_Krulik_Rudnick_Matematics_Problem_Solving_Strategy_and_Problem_Based_Learning/links/5ecd229b299bf1c67d1c1056/The-Ability-Mathematics-Co
Tahnia, T. (2022). Etnobotani Masyarakat Adat Sunda di Kampung Cireundeu, Cimahi, Jawa Barat. Tesis. Retrieved from https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/110860
Widyaputra, F. A., Novianti, E., & Bakti, I. (2019). Citra Kampung Adat Cireundeu pada Ritual Suraan. PRofesi Humas, 3(2), 219-236. doi:https://doi.org/10.24198/prh.v3i2.14953
Wigna, W., & Khomsan, A. (2011). Kearifan Lokal dalam Diversifikasi Pangan. Jurnal Pangan, 20(3), 283-294. doi:https://doi.org/10.33964/jp.v20i3.171