Pembuatan dan Karakterisasi Leather Temu Mangga (Curcuma amada) - Xylitol Serta Bioaktivitasnya terhadap Bakteri Streptococcus mutans
Isi Artikel Utama
Abstrak
Karies gigi merupakan masalah kesehatan mulut yang dialami 3,5 miliar orang di dunia. Karies gigi disebabkan oleh adanya aktivitas dari bakteri Streptococcus mutans. Temu mangga (Curcuma amada) yang mengandung senyawa kurkuminoid dan xylitol diketahui berpotensi menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans. Maka dari itu, dilakukan pengembangan produk olahan pangan fungsional berbentuk fruit leather berbahan dasarkan temu mangga (Curcuma amada) dan xylitol yang diketahui memiliki aktivitas antibakteri dan berpotensi menghambat bakteri Streptococcus mutans sebagai penyebab karies gigi. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan fruit leather dengan lima variasi penambahan temu mangga dan xylitol yaitu 80:20, 70:30, 50:50, 30:70, 20:80%, lalu dilakukan analisis karakteristik, uji organoleptik dan uji aktivitas antibakteri. Metode yang digunakan untuk mengetahui karakteristik meliputi penentuan kadar air (metode thermogravimetri), jumlah gula (sukrosa) (metode luff schoorl), kadar cemaran logam menggunakan instrumen AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer). Metode yang dilakukan untuk mengetahui aktivitas antibakteri yaitu difusi cakram. Hasil penelitian menunjukkan variasi rasio penambahan temu mangga dan xylitol mempengaruhi kadar air, jumlah gula (sukrosa), dan cemaran logam. Semakin besar penambahan temu mangga meningkatkan kadar air, dan menurunkan nilai kadar gula, sebaliknya dengan xylitol. Selain itu, variasi rasio penambahan temu mangga dan xylitol mempengaruhi karakteristik sensoris fruit leather yang dapat dilihat dari parameter warna, tekstur, rasa dan aroma. Variasi fruit leather yang paling banyak disukai panelis yaitu variasi 20:80% dengan variasi penambahan xylitol terbesar. Nilai aktivitas antibakteri terbesar yaitu dengan zona hambat sebesar 7,10 mm dimiliki oleh variasi 80:20% dengan variasi penambahan temu mangga terbesar.
Unduhan
Rincian Artikel
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Referensi
L. T. Marthinu and M. Bidjuni, “Penyakit Karies Gigi Pada Personil Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Sulawesi Utara Tahun 2019,” JIGIM (Jurnal Ilm. Gigi dan Mulut), vol. 3, no. 2, pp. 58–64, 2020, doi: 10.47718/jgm.v3i2.1436.
W. H. O. (WHO), “Oral Heatlh,” 2022. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/oral-health.
M. R. Sibarani, “Karies: Etiologi, Karakteristik Klinis dan Tatalaksana,” Maj. Kedokt. Univ. Kristen Indones., vol. XXX, no. 1, pp. 14–22, 2014.
A. Hamsar and E. S. Ramadhan, “Penggunaan Chlorhexidine Kumur dalam Perbaikan Indeks Kebersihan Gigi Pegawai Poltekkes Kemenkes RI Medan,” J. Kesehat. Gigi, vol. 6, no. 2, pp. 99–103, 2019, doi: 10.31983/jkg.v6i2.5482.
R. Mahadewi and R. Kavitha, “Phytochemical and Pharmacological Properties of Curcuma amada: A Review,” Int. J. Res. Pharm. Sci., vol. 11, no. 3, pp. 3546–3555, 2020, doi: https://doi.org/10.26452/ijrps.v11i3.2510.
A. Tedjo, D. Sajuthi, and L. K. Darusman, “Aktivitas Kemoprevensi Ekstrak Temu Mangga,” Makara Kesehat., vol. 9, no. 2, pp. 57–62, 2005.
R. S. Policegoudra, S. M. Aradhya, and L. Singh, “Mango Ginger (Curcuma amada Roxb.) - A Promising Spice for Phytochemicals and Biological Activities,” J. Biosci., vol. 36, no. 4, pp. 739–748, 2011, doi: 10.1007/s12038-011-9106-1.
A. D. Marzelly, T. Lindriati, and S. Yuwanti, “Karakteristik Fisik, Kimia, dan Sensoris Fruit Leather Pisang Ambon (Musa paradisiaca S.) dengan Penambahan Gula dan Karagenan,” J. Agroteknologi, vol. 11, no. 02, p. 172, 2018, doi: 10.19184/j-agt.v11i02.6526.
M. Zhaki, N. Harun, and F. Hamzah, “Penambahan Berbagai Konsentrasi Karagenan terhadap Karakteristik Fruit Leather Pepaya,” JOM UR, vol. 5, no. 2, 2018.
B. Saksono, "Rare Sugars, Karunia yang Belum Terekplorasi," BioTrends, vol. I, no. 02, pp. 35-37, 2006.
M. Yunita and R. Rahmawati, “Pengaruh Lama Pengeringan Terhadap Mutu Manisan Kering Buah Carica (Carica candamarcensis),” KONVERSI, vol. 4, no. 2, pp. 17–28, 2015.
W. Luketsi, R. Wibowo, and R. BAG, “Pengaruh Pengeringan Terhadap Kuat Tarik dan Elastisitas Fruit Leather Dari Buah Nanas (Ananas cosmosus L.) Subgrade,” Pros. SNST Ke-11 Fak. Tek. Univ. Wahid Hasyim Semarang, pp. 11–16, 2021.
H. Herlina, M. Belgis, and L. Wirantika, “Karakteristik Fisikokimia dan Organoleptik Fruit Leather Kenitu (Chrysophyllum cainito L.) dengan Penambahan CMC dan Karagenan,” J. Agroteknologi, vol. 14, no. 02, p. 103, 2020, doi: 10.19184/j-agt.v14i02.12938.
H. Herawati, “Penentuan Umur Simpan Pada Produk Pangan,” J. Litbang Pertan., vol. 27, no. 4, pp. 124–130, 2008.
S. . Montolalu, N. . Lontaan, S. . Sakul, and A. D. Mirah, “Sifat Fisiko Kimia dan Mutu Organoleptik Bakso Broiler dengan Menggunakan Tepung Ubi Jalar (Ipomoea batatas L),” Zootec, vol. 32, no. 5, 2017, doi: 10.35792/zot.32.5.2013.986.
D. Umai, R. Kayalvizhi, V. Kumar, and S. Jacob, “Xylitol: Bioproduction and Applications-A Review,” Front. Sustain., vol. 3, no. February, pp. 1–16, 2022, doi: 10.3389/frsus.2022.826190.
M. Adna Ridhani and N. Aini, “Potensi Penambahan Berbagai Jenis Gula Terhadap Sifat Sensori Dan Fisikokimia Roti Manis: Review,” Pas. Food Technol. J., vol. 8, no. 3, pp. 61–68, 2021, doi: 10.23969/pftj.v8i3.4106.
C. Windyastari, Wignyanto, and W. I. Putri, “Pengembangan Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi) Sebagai Manisan Kering dengan Kajian Konsentrasi Perendaman Air Kapur (Ca(OH)2) dan Lama Waktu Pengeringan,” J. Ind., vol. 1, no. 3, pp. 195–203, 2021.
S. D. Widhyari, “Peran dan Dampak Defisiensi Zinc (Zn) Terhadap Sistem Tanggap Kebal,” Wartazoa, vol. 22, no. 3, pp. 141–148, 2012.
B. R. Sinaredi, S. Pradopo, and T. B. Wibowo, “Daya Antibakteri Obat Kumur Chlorhexidine, Povidone Iodine, Fluoride Suplementasi Zinc Terhadap Streptococcus mutans dan Porphyromonas gingivalis,” Maj. Kedokt. Gigi, vol. 47, no. 4, p. 211, 2014.
N. D. Anggraini, K. M. Kartika, and E. P. Sari Tambunan, “Uji Efektivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Bunga Kecombrang (Etlingera elatior) Terhadap Pertumbuhan Klebsiella pneumoniae,” KLOROFIL J. Ilmu Biol. dan Terap., vol. 6, no. 1, p. 38, 2022, doi: 10.30821/kfl:jibt.v6i1.11648.
M. Yunus, M. Abbas, and Z. Bakri, “Uji Daya Hambat Madu Hutan Murni (Mei Depuratum) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureus,” Maj. Farm. Nas., vol. 16, no. 01, pp. 6–12, 2019.
F. L. Mahmudah and S. Atun, “Uji Aktivitas Antibakteri dan Ekstrak Etanol Temu Kunci (Boesenbergia pandurata) Terhadap Bakteri Streptococcus mutans,” J. Penelit. Saintek, vol. 22, no. 1, 2017.
N. Zubaidah, D. E. Juniarti, and F. Basalamah, “Perbedaan Daya Antibakteri Ekstrak Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) 3,125% dan Chlorhexidine 0,2% terhadap Lactobacillus acidophilus,” Conserv. Dent. J., vol. 8, no. 1, p. 11, 2019, doi: 10.20473/cdj.v8i1.2018.11-19.
N. Hidayah, D. Mustikaningtyas, and S. H. Bintari, “Aktivitas Antibakteri Infusa Simplisia Sargassum muticum terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus,” Life Sci., vol. 6, no. 2, pp. 49–54, 2017.
B. Saputera, D. A. Wicaksono, and J. A. Khoman, “Efektivitas Permen Karet Xylitol dalam Menurunkan Plak,” e-GiGi, vol. 9, no. 2, p. 139, 2021, doi: 10.35790/eg.9.2.2021.33896.