PERBAIKAN KIMIA TANAH PASCA GALIAN BATUAN DAN PERTUMBUHAN CABAI RAWIT DAN PEMBERIAN BAHAN ORGANIK DAN MIKROORGANISME TANAH

Isi Artikel Utama

Nurmala Pangaribuan
Cecep Hidayat
Yati Setiati Rachmawati

Abstrak

Tanah pada lahan pasca galian batuan memiliki tingkat kesuburan yang rendah. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas kimia tanah dan ekosistem di lahan bekas tambang penambangan pasir adalah melalui aplikasi bahan organik, mikroba tanah, dan menggunakan tanaman adaptif pada lahan bekas tambang, cabai rawit (Capsicum frutescens L). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek bahan organik (BO: kompos Paitan dan kompos Eceng gondok, Abu Cangkang Sawit), dan mikroorganisme tanah (FMA dan BPF), terhadap kandungan C-organik, N-total, C/N tanah, pH tanah  dan pertumbuhan  vegetatif tanaman cabai rawit, yang ditanam pada tanah bekas tambang pasir asal Sumedang, Indonesia. Penelitian ini dilakukan di Cibiru Bandung, menggunakan naungan. RAK dua faktor, ulangan 3. Faktor pertama bahan organik, b0 : kontrol, b1 : kompos Paitan, b2 : kompos Eceng Gondok, b3 : abu cangkang sawit masing-masing 25 t ha-1. Faktor kedua: mikroba : m0 : kontrol, m1 : campuran inokulum FMA 15 g polibag-1, m2, campuran inokulum BPF 15 ml polibag-1 , m3 : campuran FMA dan BPF. Hasil penelitian, pemberikan ACS, kompos Paitan, Eceng gondok dan mikroorganisme meningkatkan kandungan C-organik, N-total, C/N tanah, pH, KTK, dan  pertumbuhan vegetatif  cabai rawit. Penanaman cabai rawit di tanah pasca galian batuan, dengan mengkombinasikan bahan organik,  mikroba tanah, berpotensi untuk perbaikan sifat kimia tanah dan ekosistem di lahan pasca galian batuan.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Rincian Artikel

Bagian
Articles
Biografi Penulis

Nurmala Pangaribuan, Universitas Terbuka

Program Studi Agribisnis, Fakultas Sains dan Teknologi

Cecep Hidayat, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Program Studi Agroteknologi, Fakultas Sains dan Teknologi

Yati Setiati Rachmawati, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Program Studi Agroteknologi, Fakultas Sains dan Teknologi

Referensi

Allo, M. K. (2016). Kondisi sifat fisik dan kimia tanah pada bekas tambang Nikkel serta Pengaruhnya terhadap pertumbuhan trengguli dan mahoni. Jurnal Hutan Tropis, 4(2), 207–217.

Ginting, I. F., Yusnaini, S., Dermiyati, D., & Rini, M. V. (2018). Pengaruh inokulasi fungi mikoriza arbuskular dan penambahan bahan organik pada tanah pasca penambangan galian C terhadap pertumbuhan dan serapan hara P tanaman jagung (Zea mays L.). Jurnal Agrotek Tropika, 6(2), 110–118. https://doi.org/10.23960/jat.v6i2.2603

Hafifah, Sudiarso, M.D, M., & Prasetya, B. (2016). The potential of Tithonia diversifolia green manure for improving soil quality for cauliflower (Brassica oleracea var. Brotrytis L.). Journal of Degraded and Mining Lands Management, 3(2), 499–506. https://doi.org/10.15243/jdmlm.2016.032.499

Hidayat, C., Ahyar, Y., & Setiati, Y. (2019). The effect of swimmer crab flour (Protunus pelagicus) and Arbuscular Mycorrhizal Fungi on flowering and yield of Japanese Cucumber (Cucumis sativus L.). Journal of Physics: Conference Series, 1402(3). https://doi.org/10.1088/1742-6596/1402/3/033037

Hidayat, C., Arief, D. H., Sauman, J., & Nurbaity, A. (2019). Microaggregate and macroaggregate of andisol affected by arbuscular mycorrhizal fungi and rhizobacteria. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 334(1), 0–5. https://doi.org/10.1088/1755-1315/334/1/012025

Hidayat, Cecep. (2019). Aplikasi bahan organik dan fungi mikoriza arbuskula untuk mendukung produksi sayuran pada tanah pasca galian C. Seminar Nasional Agroteknologi, 581–589.

Hidayat, Cecep, Supriadin, A., Huwaida’a, F., & Rachmawati, Y. S. (2020). Aplikasi bokashi eceng gondok (Eichhornia crassipes) dan fungi mikoriza arbuskula untuk perbaikan sifat fisika tanah pasca galian C dan hasil tanaman cabai (Capsicum frustescens L.). AGROSAINSTEK: Jurnal Ilmu Dan Teknologi Pertanian, 4(2), 95–102. https://doi.org/10.33019/agrosainstek.v4i2.124

Karyati, Putri, R. O., & Syafrudin, M. (2018). Soil temperature and humidity at Post mining revegetation in PT Adimitra Baratama Nusantara, East Kalimantan Province. Agrifor, 17(1), 103–114.

Mahdiannor. (2014). Pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis (Zea mays L. Var. Saccharata) dengan pemberian pupuk hayati pada lahan rawa lebak. Ziraa’Ah Majalah Ilmiah Pertanian, 39(3), 105–113.

Nurbaity, A., Hidayat, C., Hudaya, D., & Sauman, J. (2013). Mycorrhizal fungi and organic matter affect some physical properties of Andisols. Soil Water Journal, 2(2), 639–644.

Pangaribuan, N. (2014). Penjaringan cendawan mikoriza arbuskula indigenous dari lahan penanaman jagung dan kacang kedelai pada gambut Kalimantan Barat. Jurnal Agro, 1(1), 50–60.

Prabawa, I. D. G. P. (2016). Potensi tandan kosong kelapa sawit dan eceng gondok (Eichhornia crassipes) sebagai bahan baku pupuk organik. Jurnal Riset Industri Hasil Hutan, 8(1), 9. https://doi.org/10.24111/jrihh.v8i1.2063

Rachmadhani, N. W., Hariyono, D., & Santosa, M. (2018). Efisiensi pemupukan urea pada tanaman jagung. Buana Sains Vol 18 No 1: 1-10, 201, 18(1), 1–10.

Ramadhan, M. F., Hidayat, C., & Hasani, S. (2015). Pengaruh aplikasi ragam bahan organik dan FMA terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai (Capsicum annum L.) varietas Landung pada tanah pasca galian C. J. Agro, Vol 2 No 2.

Sarifah, J., & Pasaribu, B. (2017). Pengaruh penggunaan abu cangkang kelapa sawit guna meningkatkan stabilitas tanah lempung. Buletin Utama Teknik, 13(1), 1410–4520.

Sittadewi, E. H. (2007). Pengolahan bahan organik eceng gondok menjadi media tumbuh untuk mendukung pertanian organik. Jurnal Teknologi Lingkungan, 8(3), 229–234.

Smith, S. E., & Smith, F. A. (2011). Roles of arbuscular mycorrhizas in plant nutrition and growth: new paradigms from cellular to ecosystem scales. Annual Review of Plant Biology, 62(1), 227–250. https://doi.org/10.1146/annurevarplant-042110-103846

Suliasih, Rahmadsyah M. (2009). Aktivitas fosfatase tanah di lingkungan bentang hutan alami dan non-alami. Berita Biologi 9(6), 783-792.

Verbruggen, Erik., Marcel G. A. van der Heijden, M. C. R. and E. T. K. (2013). Mycorrhizal fungal establishment in agricultural soils: factors determining inoculation success. New Phytologist, 197,1104–1109. https://doi.org/10.1111/j.1469-8137.2012.04348

Wiesmeier, M., Lungu, M., Hübner, R., & Cerbari, V. (2015). Remediation of degraded arable steppe soils in Moldova using vetch as green manure. Solid Earth, 6(2), 609–620. https://doi.org/10.5194/se-6-609-2015

Yunindanova, M. B., Herdhata Agusta, D., & Asmono, D. (2013). Pengaruh tingkat kematangan kompos tandan kosong sawit dan mulsa limbah padat kelapa sawut terhadap produksi tanaman tomat (Lycopersicon esculentum Mill.) pada tanah Ultisol. Sains Tanah- Jurnal Ilmu Tanah Dan Agroteknologi, 2(10), 94–100.