PENGENDALIAN SECARA KIMIA HAMA THRIPS PADA TANAMAN PAPRIKA (Capsicum annuum var. grossum) DI P4S KURNIA ABADI
Isi Artikel Utama
Abstrak
Paprika merupakan salah satu jenis cabai yang termasuk ke dalam komoditas tanaman hortikultura. Tanaman paprika memiliki nilai ekonomi yang tinggi serta berpotensi sehingga banyak dibudidayakan di beberapa daerah di Indonesia. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui pengendalian hama thrips pada budidaya paprika di Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Kurnia Abadi. Metode yang digunakan untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan dalam penyusunan laporan ini didapatkan dari metode survey berupa wawancara, observasi, focus group discussion (FGD) dan praktik secara langsung di lahan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Kurnia Abadi. Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan dari mulai tanggal 03 Oktober sampai dengan 03 Desember 2022 di P4S Kurnia Abadi, Jalan Cibayan, Desa Pasirlangu, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat. Hasil observasi menunjukan serangan hama thrips pada budidaya tanaman paprika sangatlah merugikan karena hama thrips termasuk salah satu organisme pengganggu tanaman utama pada budidaya komoditas cabai. Pengendalian yang dilakukan oleh P4S Kurnia Abadi berupa pengendalian kimia dengan menggunakan insektisida sintetik dengan bahan aktif dimetoat 400 g l-1, Emamektin Benzoat (Emamectin Benzoate) : 45 g l-1, dan Klorfenapir 100 g l-1.yang dicampurkan dalam 120 l air dengan 10 cc campuran ketiga jenis insektisida tersebut. Penyemprotan insektisida dilakukan setiap empat hari sekali.
Unduhan
Rincian Artikel
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Referensi
A.K.Karjadi dan N.Waluyo. 2013. Mikropropagasi dan Produksi Umbi Mini 52 Klon Introduksi dari International Potato Center (CIP
Peru). Prosiding Seminar Ilmiah Perhorti 2013, Volume II:Tanaman Sayuran.
Direktorat Perbenihan Hortikultura. 2013. Pedoman Teknis Sertifikasi Benih Tanaman Hortikultura. Direktorat Jenderal Hortikultura. Kementerian Pertanian.
Direktorat Perbenihan Hortikultura. 2015. Teknis Perbanyakan dan Sertifikasi Benih Kentang. Cetakan ke II. Direktorat Jenderal Hortikultura. Kementerian Pertanian.
Hamdani, Kiki Kusyaeri dan Dianawati, Meksy. 2020. Peningkatan Produksi Benih G0 Kentang melalui Modifikasi Teknologi Budidaya. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. Jurnal Bioindustri Volume 03 (01).
Hidayat, I. M. 2011. Produksi Benih Sumber G0 Beberapa Varietas Kentang dari Umbi Mikro. Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Jurnal Hortikultura Volume 21 (3).
Islam, MR & Nahar, BS 2012. Effect Of Organic Farming On Nutrient Uptake And Quality Of Potato. Journal Environment Science & Nature Res. Vol. 5(2)
Kenneth F. K. dan K. C. Ornelas. 2012. World History of Food. Cambridge University Press.
Olle M, Ngouajio M, Siomos A. 2012. Vegetable Quality and Productivity As Influenced By Growing Medium: A Review. Agriculture. 99 (4): 399-408.
Prabaningrum, L., Moekasan, T. K., Sulatrini, I., Handayani, T., Sahat, J. P., Sofiari, E., & Gunadi, N. 2014. Teknologi Budidaya Kentang di Dataran Medium. Balai Penelitian Tanaman Sayuran.
Putra AA, Maharijaya A, Sobir. 2019. Keragaan dan produksi umbi G2 kentang menggunakan sumber benih yang berbeda. Jurnal Hortikultura Indonesia. 10(1): 27- 35.
Sari, D. R. 2015. Aplikasi Konsentrasi Paklobutrazol Pada Beberapa Komposisi Media Tanam Berbahan Cocopeat Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah (Allium ascalonicum L).
Sumartono, G.H., Dan Eni Sumarni. 2013. Pengaruh Suhu Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Kentang Hidroponik Di Dataran Medium Tropika.
Sutrisna, N dan Surdianto, Y. 2014. Kajian Formula Pupuk NPK pada Pertanaman Kentang Lahan Dataran Tinggi di Lembang Jawa Barat.