Implementasi Pemikiran Roscoe Pound dalam Penyelesaian Konflik Litigasi dan Non Litigasi di Indonesia
Bilah Samping Artikel
Isi Artikel Utama
Abstrak
This research examines the application of Roscoe Pound's theory in litigation and non-litigation conflict resolution in Indonesia, with a focus on the case study of the “Geprek Bensu” trademark dispute and the Benuaq tribe's customary land conflict. The background of this research is based on the complexity of legal conflict resolution in Indonesia which involves social and humanitarian aspects. The purpose of this research is to analyze the effectiveness of litigation and non-litigation approaches based on Roscoe Pound's thoughts on law as a tool of social engineering. This research uses a normative juridical method with a case study approach, analyzing two different cases, namely a trademark dispute resolved by litigation and a customary land conflict using a non-litigation approach. The results show that litigation settlements, such as in the “Geprek Bensu” case, tend to produce firm decisions but can worsen relations between parties. Meanwhile, the non-litigation approach in the Benuaq Tribe is more effective in maintaining social harmony and cultural values. In conclusion, Pound's theory on the balance of interests is still relevant in the context of conflict resolution in Indonesia, with the non-litigation approach being more suitable for cases involving socio-cultural aspects.
Unduhan
Rincian Artikel
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Referensi
Alfarizi, M. (2021). Penerapan Prinsip-Prinsip Perlindungan Hukum Merek Terkenal Konvensi Paris ke dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek dan Indikasi Geografis. UPN Jawa Timur.
Azis, R. Z. A. C., & Hermono, B. (2024). ANALISIS YURIDIS PUTUSAN HAKIM BAGI PEMEGANG MEREK DAGANG POLO RALPH LAUREN DI INDONESIA (PUTUSAN NOMOR 614 K/PDT. SUS-HKI/2023). NOVUM: JURNAL HUKUM, 326–338.
Fahmiron, F. (2016). Independensi Dan Akuntabilitas Hakim Dalam Penegakan Hukum Sebagai Wujud Independensi Dan Akuntabilitas Kekuasaan Kehakiman. Litigasi, 17(2), 3467–3515.
Febiansyah, H. H., & Susilowati, R. (2023). ANALISIS YURIDIS SENGKETA HAK MEREK ANTARA AYAM GEPREK BENSU DAN PT. AYAM GEPREK BENNY SUJONO (STUDI KASUS: PUTUSAN NO 57/PDT. SUS-MEREK/2019/PN NIAGA JKT. PST). Lex Veritatis, 2(01), 1–11.
Hart, W. (2017). Litigation and Trial Practice. Cengage Learning.
Jayadi, H. (2023). Hukum Alternatif Penyelesaian Sengketa dan Teknik Negosiasi (pp. 8–22). Publika Global Media, Yogyakarta.
Kusumaatmadja, M. (2006). Hukum, masyarakat, dan pembangunan. Bandung: Binacipta.
Mahdi, R. O., & Ikrimah, I. (2022). Proses Penyelesaian Sengketa Dagang Dalam Perspektif Hukum Dagang.
Martinelli, I., Chandra, C. M., & Maharani, S. A. (2023). Fungsi dan Penerapan Hukum Kontrak Berdasarkan Pandangan Roscoe Pound. Jurnal Kewarganegaraan, 7(2), 2089–2095.
Maulidia, G. I., Rofiqi, T. M., WP, K. N. F., & Nashrullah, G. A. (2022). Hukum Dan Perubahan Masyarakat: Pendekatan Filsafat Roscoe Pound. Praxis: Jurnal Filsafat Terapan, 1(01).
Montolalu, C. I., Setiabudhi, D. O., Montolalu, N. P. C. I., Setiabudhi, D. O., & Pinangkaan, N. (2022). IMPLEMENTASI PRINSIP RULE OF LAW DALAM PEMERINTAHAN DAN PERLINDUNGAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA: IMPLEMENTASI PRINSIP RULE OF LAW DALAM PEMERINTAHAN DAN PERLINDUNGAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA. LEX ET SOCIETATIS, 10(4), 20–34.
Moore, C. W. (2014). The mediation process: Practical strategies for resolving conflict. John Wiley & Sons.
Nusantara, A. M. A. (2023). Perusahaan tambang batu bara diduga dibeking aparat gusur tanah komunitas adat Sempeket Benuaq Dingin tanpa izin. Kalimantan Timur. https://kaltim.aman.or.id/2023/02/17/perusahaan-tambang-batu-bara-diduga-dibeking-aparat-gusur-tanah-komunitas-adat-sempeket-benuaq-dingin-tampa-izin/%0A
Pound, R. (1940). Contemporary Juristic Theory. Pamona College.
Pratama, G. A. (2023). ii• Buku Ajar Alternatif Penyelesaian Sengketa (Vol. 1). CV. Mega Press Nusantara.
Rahardjo, S. (2006). Ilmu hukum. Citra Aditya Bakti.
Rosita, R. (2017). Alternatif Dalam Penyelesaian Sengketa (Litigasi dan Non Litigasi). Al-Bayyinah, 1(2), 99–113.
Safira, M. E. (2017). Law Is a Tool Of Social Engineering Dalam Penanganan Tindak Pidana Korupsi Di Indonesia Ditinjau Dari Hukum Islam Dan Perundang-Undangan Di Indonesia. Kodifikasia, 11(1), 181–208.
Subrin, S. N., Minow, M. L., Brodin, M. S., Main, T. O., & Lahav, A. D. (2022). Federal Rules of Civil Procedure: With Resources for Study. Aspen Publishing.
Sudjana, S. (2018). Efektivitas dan Efisiensi Penyelesaian Sengketa Kekayaan Intelektual melalui Arbitrase dan Mediasi berdasarkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999. Ajudikasi: Jurnal Ilmu Hukum, 2(1), 81–96.
Susilo, A. B. (2011). Penegakan Hukum yang Berkeadilan dalam Perspektif Filsafat Hermeneutika Hukum: Suatu Alternatif Solusi terhadap Problematika Penegakan Hukum di Indonesia. Perspektif, 16(4), 214–226.
Syifa, F. A., & Fauzyyah, N. P. (2024). PENYELESAIAN SENGKETA KASUS HAK MEREK DAGANG PADA BRAND “I AM GEPREK BENSU” DENGAN “GEPREK BENSU.” SYARIAH: Jurnal Ilmu Hukum, 1(2), 274–280.
Warren, M. (2016). Principles of Civil Litigation. Oxford University Press.
Wiyono, A. A. R. (2024). Penyelesaian Sengketa Merek Melalui Arbitrase Dan Non Litigasi Menurut Uu No 20 Tahun 2016 Tentang Merek Dan Dasar Kekuatan Eksekusi Atas Hasil Putusan Arbitrase Dan Perundingan Lembaga Non Litigasi Dalam Sengketa Merek. IUS: Jurnal Ilmiah Fakultas Hukum, 12(2), 162–174.